BANJARMASIN, PRONews5.com  Dalam upaya menghadapi ancaman perang informasi global, (Satuan Siber TNI) menggelar kegiatan Cyber Awareness kepada Jajaran Oditur Militer, Pengadilan Militer dan Satuan Polisi Militer TNI AD, AL dan AU di wilayah Kalimantan Selatan, dengan tema “Menguatkan Ketahanan Nasional Melalui Kesadaran Keamanan Cyber Prajurit TNI”.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan prajurit TNI dalam menjaga keamanan siber demi mempertahankan kedaulatan negara. Bertempat di Denpom, Banjarmasin, (17 – 19 September 2025).

Kegiatan dan sosialisasi yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan berbagai materi terkait ancaman siber, teknik perlindungan data, serta strategi menghadapi serangan dunia maya yang semakin kompleks. Selain itu, kegiatan ini juga membahas pentingnya peran aktif prajurit TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan informasi nasional.

Komandan Detasemen Aset Insfrastuktur Digital Satsiber TNI Letkol Cke Angga Nugraha,S.Kom.,M.M dalam sambutannya menekankan bahwa keamanan siber adalah bagian vital dari ketahanan nasional di era digital saat ini. “Kesadaran akan keamanan siber tidak hanya menjadi tanggung jawab Satuan Siber TNI, melainkan seluruh prajurit TNI harus memiliki wawasan yang kuat agar mampu melindungi negara dari serangan informasi,” ujarnya.

Ancaman siber saat ini terdiri dari ancaman fisik yang langsung menargetkan infrastruktur digital secara nyata terhadap perusakan perangkat keras (server, jaringan, pusat data, atau peralatan komunikasi yang menjadi tulang punggung sistem informasi). Serangan ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada layanan digital dan sistem operasional yang bergantung pada teknologi tersebut, sehingga mengganggu fungsi vital suatu negara.

Lebih lanjut, untuk ancaman Non-Fisik terjadi pada serangan disinformasi, propaganda, dan hoaks yang terjadi di dunia maya untuk menyebarkan berita palsu atau menyesatkan dengan tujuan mempengaruhi opini publik, menimbulkan kebingungan, keresahan atau mengacaukan stabilitas sosial dan politik. Ancaman ini sangat berbahaya di era perang informasi karena dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan melemahkan ketahanan nasional negara.

Kegiatan ini juga diisi dengan simulasi serangan siber dan diskusi interaktif yang bertujuan membekali prajurit dengan kemampuan analisis dan respon cepat terhadap potensi ancaman fisik maupun ancaman non fisik. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat ketahanan nasional melalui peningkatan kesiapsiagaan dan kesadaran keamanan siber di lingkungan TNI.

Pada kegiatan tersebut, Kepala Oditur Militer Banjarmasin Letkol Chk Sunandi, S.E., S.H., M.H. juga mengungkapkan dalam era perang informasi global, satuan penegak hukum dan penyidik polisi militer TNI di wilayah Kalimantan Selatan memegang peran krusial dalam menjaga keamanan nasional, termasuk di ranah siber. Kesadaran keamanan siber (cyber awareness) sangat penting untuk memperkuat ketahanan nasional karena prajurit TNI tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga harus mampu menghadapi ancaman non-fisik seperti disinformasi, propaganda, dan serangan siber.

Dengan pemahaman dan kesiapan yang baik terhadap keamanan siber, satuan ini dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi, menangkal, dan menindak berbagai bentuk ancaman digital yang dapat merusak stabilitas dan kedaulatan negara. Cyber awareness juga membantu meningkatkan kemampuan investigasi penyidik dan penegakan hukum di dunia maya, yang semakin menjadi medan perang baru di era digital.

[**/ARP]