Pada satu momen, terlihat seorang pria berdiri di belakangnya dan tampak membisikkan kalimat demi kalimat yang harus dibaca, seolah membimbingnya menyelesaikan pembacaan.
Insiden tersebut sontak membuat suasana upacara menjadi canggung. Kamera yang merekam memperlihatkan ekspresi bingung para peserta, beberapa bahkan tertawa kecil menahan rasa heran.
Reaksi keras pun muncul dari berbagai warganet. Mereka menilai peristiwa itu mencoreng wibawa lembaga DPRD dan menjadi gambaran rendahnya kualitas sebagian pejabat publik.
“Yang dibutuhkan bawahannya cuma tanda tangan dan stempel saja ,” tulis Yudi Papea Kema di kolom komentar.
“Jangan salahkan dia, salahkan siapa yang milih,” sindir Ridwan Ajank.
“Kok gitu kualitas pejabat Indonesia kita?” tulis Adnadi Nadi menambahkan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DPRD Pasangkayu maupun pemerintah daerah terkait insiden tersebut.
Namun, dari rekaman terlihat sang Wakil Ketua DPRD berusaha keras menyelesaikan pembacaan teks, bahkan menyipitkan mata dan mendekatkan pandangan ke naskah, seolah mengalami gangguan penglihatan.
Peristiwa ini pun menjadi bahan refleksi publik mengenai standar kelayakan dan kualitas pejabat yang menduduki jabatan strategis di lembaga pemerintahan daerah.
[**/ML]