Sayangnya, tanggapan dari pihak bank justru membuat Bastian makin kecewa. Ia diminta menunggu hingga tiga minggu untuk proses investigasi, sesuai dengan prosedur standar yang berlaku.
“Ini bukan uang pinjaman, ini uang saya sendiri. Saya tidak sedang memohon bantuan, tapi menuntut hak saya. Jangan sampai kesalahan sistem bank dibebankan ke konsumen,” tegas Bastian.
Meski Kepala Cabang BSG Kotamobagu, Elisa Mokoginta, sempat menjanjikan percepatan proses sesuai Service Level Agreement (SLA), hingga Kamis, 19 Juni 2025, persoalan tersebut belum juga diselesaikan.
Peristiwa ini juga memicu kembali kekhawatiran lama masyarakat terhadap BSG Kotamobagu. Sebelumnya, kantor cabang ini pernah diterpa isu hilangnya agunan kredit nasabah yang sampai diproses di Polda Sulut, serta dugaan raibnya dana nasabah dalam jumlah besar yang diduga melibatkan oknum internal.
“Kalau sistem dan karyawannya tidak bisa dipercaya, bagaimana nasabah bisa tenang menaruh uangnya?” ujar Bastian dengan nada kecewa.
Saat dikonfirmasi PRONews5.com pada Kamis sore, Elisa Mokoginta belum memberikan penjelasan detail terkait persoalan ini. “Sudah kami klarifikasi ke salah satu media, Pak,” ujarnya singkat via pesan WhatsApp.
[**/IND]