BOLMONG — Proyek tambal sulam jalan nasional Trans Sulawesi di Desa Ambang, Kecamatan Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, diduga mangkrak dan dikerjakan asal-asalan meski dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025. Kondisi tersebut membahayakan pengguna jalan dan memunculkan dugaan adanya penyimpangan dana proyek.

Pantauan langsung di lokasi, Kamis (17/12/2025), menunjukkan kerusakan jalan nasional sepanjang sekitar 3 hingga 4 kilometer. Lubang-lubang besar tampak menganga di badan jalan, menyulitkan kendaraan melintas, terutama pada malam hari, serta meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas di jalur vital Trans Sulawesi itu.
Seorang pengguna jalan, Stenly W, penumpang mobil bernomor polisi DB 1202 BU, mengaku heran proyek tersebut belum juga rampung hingga Desember 2025. Padahal, menurutnya, proyek tersebut dibiayai dana APBN yang seharusnya sudah tersedia sejak awal tahun anggaran.
“Ini kan jalan nasional Trans Sulawesi yang dibiayai dengan dana APBN 2025. Anggarannya saya yakin ada, tapi sekarang sudah Desember pekerjaannya belum selesai dan terlihat asal-asalan,” ujar Stenly di lokasi.
Ia menduga kondisi proyek tersebut mengindikasikan adanya penyimpanan atau penyimpangan anggaran. Stenly pun mendesak aparat penegak hukum untuk turun langsung ke lapangan melakukan penyelidikan.
“Kerusakan jalan ini jelas-jelas di depan mata dan sangat membahayakan pengendara. Aparat penegak hukum perlu turun tangan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Handiyana, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, tidak memberikan penjelasan substantif. Ia hanya mengarahkan agar media menghubungi Hotline Humas BPJN Sulut.
“Selamat pagi. Terima kasih atas perhatiannya terhadap BPJN,” tulis Handiyana singkat.
Dalam klarifikasi lanjutan, Handiyana menyebut kondisi jalan yang dikeluhkan masih merupakan bagian dari proses patching atau tambalan dan akan dilanjutkan dengan pengaspalan hotmix jika cuaca mendukung.
“Terkait laporan yang disampaikan melalui foto, kami sampaikan bahwa itu merupakan proses patching. Segera jika cuaca mendukung akan dihampar campuran aspal panas. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi humas balai,” kilahnya.
Namun, saat Humas BPJN Sulut dihubungi melalui nomor hotline resmi, tidak ada penjelasan rinci terkait jadwal penyelesaian proyek, nilai kontrak, maupun pihak pelaksana pekerjaan.
“Baik, akan kami konfirmasikan laporan aduan ini ke PPK. Terima kasih,” jawab pihak humas melalui WhatsApp.
Hingga berita ini diterbitkan, kondisi jalan nasional Trans Sulawesi di wilayah tersebut masih rusak dan belum mendapat penanganan tuntas. Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius terkait pengawasan proyek infrastruktur APBN, transparansi pelaksanaan pekerjaan, serta potensi kerugian negara apabila dugaan penyimpangan dana benar terjadi. (RED)
Sebagai media independen, PRONews5.com berkomitmen menyajikan berita akurat dari lapangan. Jika di kemudian hari ditemukan kekeliruan penulisan atau data, redaksi akan melakukan revisi dan klarifikasi sesuai kaidah jurnalisme yang bertanggung jawab.

