Namun, Rommy terus melontarkan kata-kata kasar tanpa memberi ruang dialog yang lebih bermartabat.
“Bapak ini sudah kelewatan! Mem Simpuru adalah guru yang baik dan sabar. Ini bukan cara yang benar untuk menyelesaikan masalah!” tulis seorang netizen di grup Sulut Viral.
Kemarahan publik semakin membesar hingga akhirnya Rommy dan keluarganya menutup akun Facebook mereka. Namun, jejak digital tak bisa dihapus begitu saja.
Insiden ini menjadi pengingat bagi orang tua agar tidak langsung bereaksi berlebihan terhadap laporan anak tanpa konfirmasi lebih dulu.
Banyak warganet yang mengingatkan bahwa anak-anak sering kali menceritakan sesuatu dengan dramatisasi yang berlebihan.
“Orang tua kalau ke sekolah jangan buru-buru bikin status di Facebook. Ingat, laporan anak itu kadang lebih dramatis dari sinetron. Konfirmasi dulu, baru ambil tindakan, biar gak malu belakangan,” ujar seorang netizen di grup Lambe Kawanua.