“Yang saya kritik bukan Kadis PUPR Minahasa, karena seharusnya ini adalah tanggung jawab BPJN Sulut.

Tapi malah Dinas PUPR Minahasa yang turun kerja bakti. Syukurlah kalau masih ada perhatian!” tegas Noldi Lila.

Ia juga menyoroti anggaran pemeliharaan jalan yang seharusnya digunakan untuk mencegah, merawat, dan memperbaiki kondisi jalan agar tetap berfungsi dengan baik.

“Ada ke mana ini anggaran pemeliharaan jalan? Jangan-jangan masuk kantong!” sentilnya dengan nada keras.

Banjir yang terjadi di Boulevard Tondano tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara motor.

“Jalan ini seperti kolam! Jangan-jangan sudah banyak ikan nike dan ikan payangka di dalamnya,” sindir sejumlah warga yang geram dengan lambannya penanganan.

Beberapa pengendara motor bahkan dikabarkan terpeleset akibat permukaan jalan yang licin, terutama pada malam hari.