MINAHASA, PRONews5.com– Warga dan Pemerintah Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, mendesak pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan membersihkan gulma eceng gondok yang telah menutupi seluruh permukaan Embung Wasian.

Penampungan air seluas 1,5 hektare ini menjadi sumber utama irigasi sawah di wilayah Kakas Raya, namun kini dalam kondisi nyaris lumpuh total.

Permohonan resmi disampaikan langsung oleh Hukum Tua Desa Wasian, Marlein Lalamentik, S.Pd, pada Kamis (22/5/2025). Ia menegaskan pentingnya keberadaan embung ini bagi ketahanan pangan masyarakat petani di Minahasa bagian tengah.

“Eceng gondok telah menutup hampir seluruh embung. Kami khawatir irigasi ke sawah warga terganggu, apalagi ini musim tanam. Kami mohon perhatian serius dari Pemkab Minahasa, Pemprov Sulut, hingga Presiden Prabowo, agar bisa menurunkan alat berat ke Embung Wasian,” tegas Lalamentik.


Senada dengan itu, para petani Desa Wasian menyampaikan keluhan serupa.

Mereka mengungkapkan bahwa pertumbuhan liar gulma tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa penanganan serius dari instansi terkait. Kondisi ini dianggap bisa menimbulkan kerugian besar jika dibiarkan lebih lama.

Warga pun berharap, bantuan berupa perahu ponton dan alat konveyor yang sebelumnya dipakai untuk penanganan eceng gondok di Danau Tondano, bisa dialokasikan sementara ke Embung Wasian guna membuka jalur air yang terblokir gulma.

Sebagai catatan, embung merupakan fasilitas vital penampungan air untuk irigasi pertanian dan cadangan saat musim kemarau.

Namun, tanpa pemeliharaan rutin, embung rentan tertutup gulma air seperti eceng gondok yang dikenal cepat tumbuh, menyerap oksigen, serta mengganggu sirkulasi air dan kehidupan ekosistem.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu produktivitas pertanian, mengancam ketahanan pangan, serta berdampak ekonomi langsung pada petani lokal di wilayah Kakas Raya.

[**/ARP]