Oleh: Wenshi 文士 (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi (Yáng chuán xián 楊传贤)
PRONews5.com- Rabu, 5 Februari 2025, bertepatan dengan tanggal 8 Zhèngyuè 2576 孔子曆 (Kǒngzǐ Lì) atau Tahun Baru Imlek, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang besar Jìngtiāngōng 敬天公 (King Thi Kong dalam dialek Hokkian) untuk memohon berkat dari Huáng Tiān Shàng Di 皇天上帝, Tuhan Yang Maha Besar dan Kuasa.
Sembahyang ini dilaksanakan antara pukul 23:00 hingga 01:00, sebagai simbol penghormatan kepada Tuhan Yang berada di tempat Maha Tinggi.
Pelaksanaan Sembahyang
Sembahyang dapat dilakukan di rumah, Klenteng 廟 (Miào/Bio), Lǐ Táng 禮堂 (ruang kebaktian), atau di tanah lapang menggunakan altar Meja Tinggi. Meja ini menjadi simbol Tuhan yang berada di ketinggian, menggantikan tradisi kuno para Tiānzĭ 天子 (Putra Tuhan) yang memimpin rakyat naik ke gunung untuk berdoa.
Tradisi dan Filosofi di Balik Sembahyang
Dalam Kitab-Kitab Suci Khonghucu, seperti Wǔjīng 五 經 (Lima Kitab Dasar) dan Sì Shū 四 书 (Empat Kitab Pokok), Tuhan dikenal dengan banyak nama, antara lain:
- Tiān 天 – Tuhan Yang Maha Esa
- Shàng Tiān 上 天 – Tuhan Yang Maha Tinggi
- Huáng Tiān 皇 天 – Tuhan Yang Maha Kuasa dan Agung
- Shàng Di 上 帝 – Pencipta Semesta Alam
Rangkaian Sembahyang di Tahun Baru Imlek
- Chúxī 除夕 (Tanggal 29 bulan ke-12) – Sembahyang menjelang pergantian tahun.
- Jìng Tiàngōng 敬天公 (Tanggal 8 malam bulan pertama) – Sembahyang besar kepada Tuhan.
- Yuánxiāo 元宵 (Cap Go Meh, tanggal 15 bulan pertama) – Sembahyang penutup tahun baru.
Kewajiban Puasa dan Pembersihan Diri
Puasa dan pembersihan diri (Zhāijiè 齋戒) dilakukan tiga hari sebelum sembahyang. Praktik ini bertujuan untuk menjaga kesucian diri dari hawa nafsu dan dosa. Nabi Kǒngzǐ 孔子 bersabda dalam Kitab Lún Yǔ 論 語 (Sabda Suci):
“Yang tanpa kesusilaan pantang disaksikan, disimak, diperbincangkan, dan dilakukan.” (Jilid XII: 1)
Vegetarianisme dalam Khonghucu
Agama Khonghucu tidak mewajibkan umatnya menjadi vegetarian atau vegan. Pilihan tersebut lebih kepada gaya hidup atau kesehatan, bukan ajaran agama Khonghucu.
Nabi Kǒngzǐ sendiri memilih makanan bersih dan tidak memakan yang basi atau berbau tidak sedap.
Sembahyang Jìngtiāngōng adalah ungkapan syukur dan doa bagi umat Khonghucu. Dalam rangkaian ritual ini, diharapkan umat mendapatkan berkat, kesehatan, dan umur panjang.
Di Manado, satu minggu sebelum Cap Go Meh, tradisi ini dikenal sebagai “Pasiar Tapikong”.
Semoga semangat sembahyang besar ini membawa ketentraman dan kesejahteraan bagi semua umat manusia. (**/PN5)
Penulis Adalah: Advokat, Budayawan, Dewan Pakar Pengurus Pusat MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) dan Penasehat Hukum PRONews.com