MINAHASA, PRONews5.com – Malam di Rambunan, sebuah desa kecil di Kecamatan Sonder, terasa tenang. Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar musik acara syukuran ulang tahun yang digelar keluarga Rompas–Pelealu di Jaga Dua. Di antara riuh tawa dan kebersamaan warga, tampak sosok Hukum Tua Denny Waworuntu berdiri sederhana, menyapa satu per satu tamu yang datang.
Bagi masyarakat Rambunan, kehadiran Denny bukan sekadar simbol. Ia hadir sebagai pemimpin yang mau berada di tengah rakyatnya, ikut merasakan sukacita maupun duka. Dari pesta perkawinan, ulang tahun, hingga acara kematian, wajah Denny hampir selalu tampak di sana.
Namun, kehadirannya bukan hanya untuk bersalaman atau berfoto. Ada pesan yang konsisten ia sampaikan: soal ketertiban.
“Acara boleh meriah, tapi ingat batas waktu jam 12 malam. Tidak boleh ada yang membawa sajam atau mabuk berlebihan. Kalau kedapatan, kami tindak tegas dan serahkan ke Polsek Sonder,” ucapnya tegas malam itu.
Ketegasan itu bukan berarti keras hati. Justru, warga menilai sikap itu membuat Rambunan lebih aman. Tidak ada rasa takut, yang ada justru rasa nyaman. “Kalau Hukum Tua hadir, orang jadi segan. Acara tetap aman sampai selesai,” kata seorang anggota Linmas.
Di balik ketegasan itu, Denny juga dikenal rendah hati dan transparan. Warga menyebut pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak pernah ditutup-tutupi. Pertanyaan apapun dijawab lugas, tanpa berbelit.
“Semua jelas, tidak ada yang ditutupi. Kalau mau tahu soal dana desa, tinggal tanya langsung,” tutur seorang warga.
Pembangunan pun berjalan. Salah satu yang paling dirasakan adalah air bersih gratis. Bagi banyak desa lain, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah klasik. Di Rambunan, kebutuhan itu terjawab.
Tak heran bila nama Rambunan makin sering disebut bukan hanya karena melahirkan tokoh nasional seperti filsuf Rocky Gerung atau politisi muda Sulut Braien Waworuntu, putra Denny sendiri yang kini memimpin Komisi I DPRD Sulut. Tapi juga karena sosok pemimpin desa yang sederhana, tegas, dan terbuka.
Bagi warga Rambunan, kepemimpinan Denny adalah gambaran ideal: pemimpin yang ada bersama rakyat, menjaga mereka, sekaligus membangun dengan hati. “Denny bukan hanya Hukum Tua, dia sudah seperti orang tua bagi desa ini,” ujar seorang tokoh masyarakat.
[**/ARP]