MANADO, PRONews5.comAnggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka (MDT), menegaskan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan menjadi panggilan hati untuk terus menyalakan semangat persatuan, nasionalisme, dan gotong royong demi Indonesia yang lebih kuat.

Hal ini disampaikannya pada Selasa (20/5/2025), bertepatan dengan momentum bersejarah berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908.


Dalam pernyataannya, MDT menekankan bahwa semangat kebangkitan nasional harus menjadi energi kolektif bangsa, terutama bagi generasi muda yang kini memegang peran kunci dalam menghadapi tantangan global.

“Bangkit bukan sekadar berdiri, tapi melangkah bersama untuk Indonesia yang lebih kuat. Saat kita menghargai sejarah, saat itu pula kita memperkuat masa depan bangsa,” ujar Politisi Partai Gerindra asal Dapil Sulawesi Utara itu.

Lebih lanjut, MDT menyebutkan bahwa nilai-nilai perjuangan para pendahulu harus menjadi pijakan untuk melompat lebih tinggi dan membangun masa depan yang lebih baik. Budi Utomo, kata MDT, bukan sekadar organisasi, tetapi simbol semangat kebangsaan yang tetap hidup hingga kini.

“Kebangkitan sejati dimulai ketika kita sadar bahwa persatuan adalah fondasi kemerdekaan. Nasionalisme bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga tanggung jawab masa depan,” tegasnya.

Anggota DPR RI itu juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak sekadar mengenang, tapi bergerak aktif membawa perubahan.

“Langkah kecil hari ini adalah awal kebangkitan besar esok hari. Kobarkan semangat kebangkitan, dari kampus hingga pelosok negeri. Hari ini saatnya kita bergerak, bukan hanya mengenang,” ucap MDT penuh semangat.

Ia pun menutup pernyataannya dengan seruan agar generasi muda menghargai jasa para perintis bangsa dan menjadikan nilai patriotisme sebagai kompas moral dalam menghadapi era penuh perubahan.


Martin Tumbelaka menegaskan bahwa semangat kebangkitan nasional adalah warisan paling berharga yang harus dijaga dan dilanjutkan. “Maju terus tanpa ragu, karena Indonesia menantimu! Kita tidak mewarisi semangat dari nenek moyang untuk disia-siakan, tapi untuk dilanjutkan,” pungkasnya.

[**/ARP]