JAKARTA, PRONews5.com – Peta politik internal PDIP mendadak panas. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mencopot Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dari kursi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, hanya beberapa hari setelah aksinya membungkuk memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025).
Keputusan itu ditegaskan dalam Surat DPP PDIP Nomor 16 Tahun 2025 yang dibacakan Ketua DPP Andreas Hugo Pareira pada Kamis (21/8/2025).
Ia menegaskan alasan pencopotan karena rangkap jabatan. “Anggota atau kader partai yang telah ditetapkan menjadi dewan pimpinan partai tidak boleh merangkap jabatan pada struktur pengurus partai di atasnya atau di bawahnya,” ujarnya.
Bambang Pacul sebelumnya merangkap dua posisi strategis, yakni Ketua DPD PDIP Jawa Tengah dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP 2025–2030.
Sebagai gantinya, Megawati menunjuk FX Hadi Rudyatmo atau Rudy, mantan Wali Kota Solo, sebagai pelaksana tugas (PLT).
Rudy menegaskan dirinya tidak dikirim untuk menggusur Pacul, melainkan menjalankan amanat partai.
“Saya ditugasi Ibu Ketua Umum untuk menyelesaikan proses penjaringan dan penyaringan calon ketua DPD, DPC, dan PAC hingga penetapan kepengurusan,” katanya di Solo.
Namun, publik menilai pencopotan ini tak lepas dari kontroversi gestur Bambang Pacul yang dianggap memberi sinyal politik kepada Jokowi.
Langkah Megawati pun memunculkan spekulasi adanya ketegangan baru dalam tubuh banteng moncong putih, khususnya antara faksi pro-Megawati dan pro-Jokowi.
Meski demikian, Rudy memastikan dirinya tidak akan melakukan pembersihan internal.
“Saya tidak akan merugikan partai. Ini adalah perjuangan dan perintah Ketua Umum yang akan saya laksanakan dengan sepenuh hati,” tegasnya.