Penyelidikan awal mengungkap fakta mengejutkan. Lokasi sabung ayam tempat terjadinya insiden berdarah ini diduga dimiliki oleh dua oknum anggota TNI.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak TNI maupun Polri terkait keterlibatan mereka.
Sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, dan Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi, belum memberikan pernyataan resmi terkait keterlibatan oknum TNI dalam kejadian ini.
Spekulasi pun berkembang—apakah ini hanya insiden kriminal biasa, atau ada jaringan yang lebih besar di baliknya?
Polda Lampung telah membentuk tim investigasi khusus untuk mengusut tuntas insiden ini.
Fokus utama penyelidikan adalah identifikasi pelaku, motif di balik serangan, serta kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.
Kombes Yuni meminta masyarakat bersabar dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
“Kami masih melakukan penyelidikan mendalam. Mohon masyarakat menunggu informasi resmi dari kepolisian,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi institusi keamanan.
Jika benar ada keterlibatan oknum bersenjata, maka kasus ini bukan hanya tentang perjudian ilegal, melainkan juga tantangan serius bagi supremasi hukum di Indonesia.
[**/AK]