TALAUD, PRONews5.com – Dua nelayan asal Desa Dapihe, Kecamatan Tampan’amma, Kabupaten Kepulauan Talaud, Frits Maarial (31) dan Yusuf Beba (43), hingga Jumat (4/7/2025) malam ini masih belum ditemukan setelah dilaporkan hilang sejak Selasa (1/7/2025) saat melaut.
Operasi pencarian intensif yang dipimpin Kasat Polairud Polres Kepulauan Talaud, AKP Handry G. Kilare, terus dilakukan meskipun terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan.
Pencarian yang melibatkan personel Polairud dengan perahu pamboat milik nelayan Desa Bowombaru ini dimulai sejak Kamis (3/7/2025) pukul 13.00 WITA.
Berdasarkan laporan awal, kedua nelayan pergi melaut sekitar 10 mil laut dari bibir pantai. Tim SAR menyisir wilayah pesisir hingga perairan Rainis sejauh 20 mil.
Namun, setelah dua jam pencarian, belum ada tanda-tanda keberadaan kedua korban. “Mengingat cuaca juga sedang hujan dan waktu sudah mulai sore, maka kami kembali ke daratan dan menghentikan pencarian,” ujar AKP Handry pada Sabtu (5/7/2025) pagi.
Pada Sabtu (5/7/2025) dini hari, pencarian kembali dilanjutkan dengan memperluas area penyisiran hingga 30 Nautical Mile (NM) dari bibir pantai, lebih jauh dari radius awal 20 NM.
“Saya memerintahkan untuk jarak pencarian korban nelayan yang hilang dilakukan di atas jarak 20 NM dari bibir pantai dengan harapan korban bisa ditemukan,” jelas AKP Handry.
Meskipun demikian, setelah empat jam pencarian di tengah hujan dan gelombang yang cukup tinggi, operasi kembali dihentikan sementara.
Kapolsek Rainis, Iptu Hugo Essing, sebelumnya mengidentifikasi kedua nelayan yang hilang tersebut.
Keduanya pergi melaut menggunakan perahu pamboat warna putih biru untuk mencari ikan di perairan Desa Tabang, Kecamatan Rainis.
Menurut saksi Meilani Pusut (41), istri dari Yusuf Beba, ia mulai merasa khawatir pada Rabu (2/7/2025) karena suami dan rekannya belum juga kembali setelah membawa bekal makanan untuk sore hari pada hari keberangkatan.
Saksi lain, Reki Lalao (47) dari Desa Tabang, menambahkan bahwa ia sempat melihat kedua korban memancing di lokasi yang sama pada Senin (1/7/2025) pukul 07.00 WITA.
Saat Reki dan iparnya kembali ke daratan pada pukul 12.00 WITA, kedua korban masih berada di lokasi. Keesokan harinya, Reki tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kedua korban.
Ia juga mengungkapkan bahwa perahu pamboat milik korban pernah mengalami kerusakan mesin sebelumnya.
Sementara itu, saksi Aldi Panggulu (33) menyatakan ia meninggalkan kedua korban di lokasi memancing pada Senin (1/7/2025) pukul 17.00 WITA, dengan posisi perahu mereka terikat di pelampung gabus. Kedua korban sempat mengatakan akan memancing hingga malam hari.
Dugaan sementara, perahu pamboat yang digunakan kedua korban mengalami kerusakan mesin sehingga hanyut terbawa arus dan tiupan angin.
Kapolres melalui Kapolsek Rainis Iptu Hugo Essing menegaskan pihaknya terus mencari informasi dan melakukan upaya pencarian terhadap kedua nelayan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, kedua korban masih belum ditemukan.
[**/ARP]