Penolakan wawancara serta larangan pengambilan gambar oleh tim wartawan mengundang tanda tanya besar.
Apakah pihak Pelindo sedang menutup-nutupi informasi penting? Apalagi insiden ini terjadi di area vital yang menjadi pusat aktivitas bongkar muat logistik nasional dan ekspor.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samudera Bitung, Iptu Harly Buida, tidak berada di tempat ketika hendak dimintai keterangan oleh awak media.
Sementara warga sekitar yang menyaksikan kejadian menyatakan keprihatinan dan kekhawatiran jika robohnya alat berat itu berdampak terhadap keselamatan kerja dan aktivitas pelabuhan.
“Ini harusnya jadi evaluasi besar-besaran. Bagaimana bisa alat berat sebesar itu roboh? Keselamatan kerja tidak boleh disepelekan,” ujar seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Kejadian ini menyoroti lemahnya sistem transparansi informasi dari BUMN sektor pelabuhan serta pentingnya audit menyeluruh terhadap kelayakan alat berat yang digunakan untuk aktivitas logistik.
Publik berharap adanya investigasi independen untuk mengungkap penyebab dan tanggung jawab atas insiden ini.