TOMOHON, PRONews5.com – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggagas kemitraan strategis dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Ma’asering dan LSM Keker Sulut.
Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan rakyat melalui penerapan teknologi digital dan strategi pemasaran inovatif di sektor pertanian rakyat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung di lokasi wisata ekonomi rakyat Tu’ur Ma’asering, Kelurahan Kumelembuai, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (10/10/2025), dalam bentuk workshop dan pelatihan bertajuk “PKM Pendampingan Penerapan Teknologi Digital dan Digital Marketing Berbasis Inovasi untuk Peningkatan Kapasitas KTH Ma’asering.”
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Chriestie E.J.C. Montolalu, S.Si., M.Sc., menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat Klaster 2 (PKM_K2) yang diinisiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsrat Manado.
“Workshop dan pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang teknologi digital dan strategi digital marketing, agar KTH Ma’asering memiliki daya saing di era digital,” kata Montolalu didampingi anggota tim pengabdi Yohanes A.R. Langi, S.Si., M.Si., Dodipurama Lapihu, S.Si., M.Kom., serta tiga mahasiswa: Daniel Liuw, Anna Riutan, dan Andrea Sumakul.
Ia menambahkan, program ini mencakup pelatihan manajemen usaha tani berbasis teknologi digital, pembuatan konten digital untuk promosi produk, pendampingan implementasi digital marketing di berbagai platform, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan teknologi di lapangan.
Montolalu menjelaskan lebih lanjut, gagasan fundamental dari program ini adalah mengembangkan model pemberdayaan kelompok tani berbasis sistem digital terdesentralisasi dan integrasi e-commerce.
“Tujuannya untuk optimalisasi pemasaran dan manajemen usaha berbasis data, sehingga ekonomi masyarakat bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua KTH Ma’asering, Ridel Pitoy, mengapresiasi kemitraan ini sebagai langkah maju dalam mengembangkan potensi petani lokal.
“Program ini membuka wawasan kami tentang pentingnya teknologi digital dalam pengelolaan usaha tani dan pemasaran hasil produk, khususnya kopi Arabika sebagai produk unggulan,” ungkap Pitoy.
Ia berharap kolaborasi ini bisa mengatasi hambatan pemasaran akibat minimnya akses terhadap platform digital dan lemahnya strategi promosi selama ini.
Senada dengan itu, Rudi Polii, Manager Program LSM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggagas kemitraan strategis dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Ma’asering dan LSM Keker Sulut.
Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan rakyat melalui penerapan teknologi digital dan strategi pemasaran inovatif di sektor pertanian rakyat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung di lokasi wisata ekonomi rakyat Tu’ur Ma’asering, Kelurahan Kumelembuai, Kota Tomohon, Jumat (10/10/2025), dalam bentuk workshop dan pelatihan bertajuk “PKM Pendampingan Penerapan Teknologi Digital dan Digital Marketing Berbasis Inovasi untuk Peningkatan Kapasitas KTH Ma’asering.”
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Chriestie E.J.C. Montolalu, S.Si., M.Sc., menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat Klaster 2 (PKM_K2) yang diinisiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsrat Manado.
“Workshop dan pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang teknologi digital dan strategi digital marketing, agar KTH Ma’asering memiliki daya saing di era digital,” kata Montolalu didampingi anggota tim pengabdi Yohanes A.R. Langi, S.Si., M.Si., Dodipurama Lapihu, S.Si., M.Kom., serta tiga mahasiswa: Daniel Liuw, Anna Riutan, dan Andrea Sumakul.
Ia menambahkan, program ini mencakup pelatihan manajemen usaha tani berbasis teknologi digital, pembuatan konten digital untuk promosi produk, pendampingan implementasi digital marketing di berbagai platform, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan teknologi di lapangan.
Montolalu menjelaskan lebih lanjut, gagasan fundamental dari program ini adalah mengembangkan model pemberdayaan kelompok tani berbasis sistem digital terdesentralisasi dan integrasi e-commerce.
“Tujuannya untuk optimalisasi pemasaran dan manajemen usaha berbasis data, sehingga ekonomi masyarakat bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua KTH Ma’asering, Ridel Pitoy, mengapresiasi kemitraan ini sebagai langkah maju dalam mengembangkan potensi petani lokal.
“Program ini membuka wawasan kami tentang pentingnya teknologi digital dalam pengelolaan usaha tani dan pemasaran hasil produk, khususnya kopi Arabika sebagai produk unggulan,” ungkap Pitoy.
Ia berharap kolaborasi ini bisa mengatasi hambatan pemasaran akibat minimnya akses terhadap platform digital dan lemahnya strategi promosi selama ini.
Senada dengan itu, Rudi Polii, Manager Program LSM Keker Sulut, menyebut kolaborasi akademisi dan kelompok tani merupakan kunci penguatan ekonomi rakyat.
“Peran kampus seperti Unsrat sangat dibutuhkan dalam menghadapi era teknologi digital. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di satu program, tapi terus berkelanjutan,” kata Polii.
[**/RED]