MANADO, PRONews5.com – Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, melantik dua pejabat tinggi pratama masing-masing Pj. Sekprov Sulut Tahlis Gallang, S.I.P., M.M. dan Inspektur Daerah Provinsi Sulut Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si., di Wisma Negara Bumi Beringin, Manado, Rabu (16/7/2025).

Dalam arahannya, Gubernur menekankan pentingnya soliditas birokrasi dan menyerukan agar semua pihak berjalan dalam satu komando pemerintahan.

Pelantikan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan strategis di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Gubernur Yulius menyampaikan bahwa kedua pejabat yang dilantik bukanlah sosok baru, melainkan figur profesional dan berpengalaman yang diyakini mampu membantu roda pemerintahan bersama Wakil Gubernur, Dr. Victor Mailangkay, SH., MH.

“Saya ucapkan selamat. Mereka adalah figur berpengalaman yang siap membantu kami dalam memajukan Sulut,” ujar Gubernur Yulius.


Ia menegaskan bahwa kepemimpinan adalah proses yang menuntut tahapan, komitmen, dan kerja keras.

Karena itu, tidak ada ruang bagi praktik tebang pilih ataupun kepentingan pribadi. “Kami memilih orang yang profesional, bukan karena suka atau tidak suka,” tegasnya.

Yulius juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan perangkat daerah agar tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi satu komando dengan visi dan misi gubernur.

“Saya ingin semua pejabat dan kepala daerah paham. Kita harus satu komando. Jangan biarkan Gubernur berjalan sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda yang telah menunjukkan kekompakan.

Namun, ia berharap hal serupa juga ditunjukkan oleh seluruh kepala OPD, bupati, dan wali kota. “Jangan sibuk saling serang. Kita harus kerja, bukan saling jegal,” ujarnya.

Terkait program kerja, Yulius mengingatkan bahwa saat ini masih dalam masa transisi dan program yang dijalankan sebagian besar merupakan warisan dari tahun 2024.

Ia meminta agar tidak ada yang salah paham atau menghakimi terlalu dini terhadap kinerja pemerintahan baru ini.

“Visi-misi kami baru akan berjalan usai perubahan anggaran. Jadi tolong jangan menyerang sebelum kami benar-benar mulai,” ungkapnya.


Dalam pidatonya, Yulius juga menyoroti potensi kekayaan alam Sulut yang sangat besar di sektor laut, tambang, dan perkebunan.

Namun ia mengingatkan bahwa semua potensi itu akan sia-sia tanpa kekompakan antarlembaga dan daerah.

“Kita harus kembali ke semangat otonomi daerah yang sesungguhnya. Agar daerah punya kendali, bukan hanya jadi penonton,” tandasnya.


Menutup sambutannya, Gubernur Yulius menyerukan ajakan persatuan dan kerja nyata.

Ia meminta seluruh pihak meninggalkan konflik dan fokus mengabdi demi kepentingan rakyat Sulawesi Utara.

“Mari kita bergandengan tangan, jangan baku dendam. Fokus bekerja, karena rakyat menanti bukti, bukan janji. Sulut harus kompak wujudkan visi-misi,” pungkasnya.

[**/ARP]