Gubernur Yulius menyoroti adanya fenomena di beberapa daerah yang masih membawa sentimen politik dalam pemerintahan.

Ia meminta semua pihak untuk berhenti menyimpan dendam politik dan mulai bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.

“Tolong ingatkan kabupaten/kota agar tetap profesional. Kalian punya hak suara, sah-sah saja itu. Tapi sekarang saatnya kita berbuat yang terbaik. Politik sudah selesai, sekarang waktunya kita mengabdi untuk masyarakat,” lanjutnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap arahan Presiden Prabowo, Yulius kembali menegaskan bahwa tidak boleh ada dendam dalam pemerintahan.

“Pak Prabowo pesan, titip kampung halaman ibuku. Sekprov, tolong sampaikan ke kabupaten/kota bahwa tidak ada dendam. Kalau kita terus balas dendam, pemerintahan ini mau jadi apa?” katanya dengan nada serius.

Pesan Gubernur Yulius Selvanus menandai awal kepemimpinannya dengan pendekatan yang tegas dan profesional.

Dengan menyerukan agar seluruh ASN dan pemerintahan daerah bergerak maju tanpa beban politik masa lalu, ia menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah membangun Sulut yang semakin hebat dan maju.

Pernyataan ini diharapkan menjadi landasan bagi seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Utara untuk bekerja sama dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

[**/ARP]