Manado, PRONews5.com Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Mayjen (Purn) Yulius Selvanus akhirnya angkat bicara menanggapi berbagai tudingan miring di media sosial yang menilai pemerintah provinsi lamban memperbaiki sejumlah ruas jalan rusak di wilayah Sulut.

Ia menegaskan, banyak isu tersebut digoreng oleh akun anonim yang tidak memahami proses pemerintahan dan mekanisme penganggaran.

Dalam keterangannya kepada media, Kamis (16/10/2025), Gubernur Yulius menilai narasi negatif itu sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu untuk membentuk persepsi publik yang keliru.

“Pemerintah itu tidak seperti membalik tangan untuk membuat anggaran khusus, yah. Tidak serta-merta hari ini kita kunjungi, besok langsung kita bangun — tidak begitu,” tegasnya.

Menurut Yulius, sejak Maret lalu, Pemerintah Provinsi Sulut belum memiliki kewenangan penuh dalam penggunaan dana karena masih menunggu pengesahan anggaran perubahan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Anggaran perubahan baru lima hari yang lalu diresmikan oleh Mendagri. Bayangkan, baru lima hari. Jadi harus dipahami bahwa proses pemerintahan itu ada tahapannya, dan semua kami lakukan sesuai mekanisme,” jelasnya.

Mantan perwira tinggi TNI itu menegaskan, pihaknya berkomitmen menegakkan prinsip disiplin, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan penggunaan anggaran daerah.

Ia bahkan menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik korupsi di lingkup pemerintahan.

“Saya sebagai gubernur berdisiplin dalam penggunaan anggaran. Karena saya mau tangkap orang-orang yang korupsi, itu misi saya. Saya tidak main-main,” ujarnya dengan nada tegas.

Gubernur Yulius juga berharap masyarakat dapat memahami bahwa setiap program pembangunan di Sulawesi Utara memiliki tahapan jelas dan terukur.

Menurutnya, pembangunan bukan soal cepat bereaksi di media sosial, melainkan soal perencanaan matang demi keberlanjutan daerah. “Saya ingin masyarakat tahu, kami bekerja dengan sistem, bukan dengan sensasi,” pungkasnya.

[**/VL]