MANADO, PRONews5.com– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), menegaskan bahwa aktivitas pertambangan rakyat harus dikembalikan kepada rakyat dan dikelola secara bertanggung jawab.

Pernyataan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor tambang.

“Kita perlu jaga kelestarian alamnya juga, dan pemerintah harus hadir,” tegas YSK.

Ia meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh opini negatif dari pihak yang tidak memahami permasalahan tambang rakyat secara mendalam.

Pemerintah, kata YSK, akan terus mengawal kebijakan pertambangan agar tetap memberikan manfaat maksimal tanpa melanggar aturan yang berlaku.

YSK juga mengkritik anggota DPR asal Sulut yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

“Padahal dia warga Sulut, tapi tidak pro kepada rakyat. Ke depan, tidak usah dipilih manusia macam begitu,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah sedang mempercepat penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulut agar pertumbuhan ekonomi daerah berjalan optimal.

Saat ini, Sulut termasuk dalam 10 provinsi yang belum menyelesaikan RTRW.

Menanggapi insiden di pertambangan Ratatotok yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia, YSK mengaku telah berkomunikasi dengan pihak terkait dan memastikan situasi di lokasi sudah kondusif.

“Tadi malam saya sudah berkomunikasi dengan mereka, dan situasi sudah kondusif,” ujarnya pada, Selasa (11/03/2025).

YSK turut menyampaikan belasungkawa dan mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk empati kepada keluarga korban.

Ia meminta masyarakat untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.

Para penambang emas di Minahasa Tenggara mengapresiasi sikap pro-rakyat Gubernur YSK.

“Ternyata torang nyanda salah pilih di Pilkada 2024. Baru sekarang torang dipimpin oleh gubernur yang pro nasib penambang emas. Terima kasih, Bapak Gubernur,” ujar sejumlah penambang dari Ratatotok.

[**/VIC]