TOMOHON– Transisi kepemimpinan di Kota Tomohon pasca-Pilkada 2024 diwarnai dengan isu yang mengkhawatirkan bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Munculnya kelompok yang disebut “Baperjakat Swasta”—sekelompok pihak di luar struktur resmi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat)—dikabarkan mulai mengintervensi urusan mutasi dan rotasi pejabat.

Informasi ini merebak setelah sejumlah unggahan di media sosial yang mengancam ASN yang tidak mendukung pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Caroll Joram Azarias Senduk, S.H., dan Sendy Gladys Adolfina Rumajar, S.E., M.I.Kom. (CS-SR).

Postingan anonim yang beredar mendesak agar ASN yang sebelumnya mendukung pasangan Wenny Lumentut-Michael Mait (WLMM) dan Miky Wenur-Cherly Mantiri (MJLW-Chermat) segera disingkirkan.

Beberapa pejabat Pemkot Tomohon yang dikonfirmasi terkait isu ini mengaku terkejut dan kecewa.

Mereka menilai bahwa kebijakan mutasi dan promosi jabatan seharusnya murni keputusan pemerintahan yang sah, bukan ditentukan oleh pihak luar yang tidak memiliki kewenangan.

“Kami bingung dengan unggahan-unggahan seperti ini. Kalau ada pejabat yang harus digeser atau dipertahankan, itu sepenuhnya wewenang Wali Kota dan Wakil Wali Kota.