Namun, sejumlah foto dan laporan media menunjukkan bahwa ia tidak terlihat dalam agenda tersebut.

Ketidakhadiran kepala daerah dalam acara strategis ini mengundang beragam spekulasi.

Apakah ini merupakan bentuk solidaritas penuh terhadap PDI-P atau ada pertimbangan lain yang mendasari keputusan tersebut? Publik masih menantikan klarifikasi lebih lanjut dari para pemimpin daerah yang memilih absen.

Sementara itu, keputusan Megawati untuk menginstruksikan kadernya agar menunda kehadiran di retreat dinilai sebagai sikap politik yang tegas dalam menghadapi situasi yang berkembang.

Hal ini sekaligus menjadi ujian bagi kepala daerah dari PDI-P dalam menentukan posisi politik mereka di tengah dinamika pemerintahan yang akan datang.

Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan tegas terkait retreat bagi kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025.

Dalam pidato pelantikan 961 pejabat gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada 20 Februari 2025, Prabowo menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan ujian bagi para pemimpin daerah.

Dalam pernyataan yang mencuri perhatian publik, Prabowo menekankan bahwa retreat ini akan menjadi medan pembentukan karakter kepemimpinan para kepala daerah.

“Saya kira saya tidak akan lama karena kita akan jumpa dalam retreat yang akan diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri di Magelang.

Saya akan jumpa saudara di situ, dan mudah-mudahan saudara akan kuat. Yang ragu-ragu boleh mundur,” tegas Prabowo.

[**/ARP]