MANADO|ProNews.id – Kabar duka menyelimuti jemaah haji Sulawesi Utara, karena telah berpulangnya ke Rahmatullah seorang jamaah haji (JH) yang bernama Hj. Suarni Uddin Toolingo.

Sumber resmi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulut menyebutkan, JH perempuan asal Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) ini, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 20/07 pukul 10.43 WAS.

Almarhumah berusia 60 tahun, dengan nomor Paspor : E1883621. Sebelum meninggal, sempat dirawat oleh Petugas Medis Kloter, kemudian ke Emergency Satelit Sektor 9, yang selanjutnya di bawa ke KKHI, dirujuk ke RS An-Noer Makkah dan terakhir di rawat di RS Saudi Jermani Makkah.

Mendengar kabar ini, mewakili seluruh masyarakat Sulawesi Utara khususnya Kanwil Kemenag Prov. Sulut, H. Sarbin Sehe mengucapkan ungkapan duka mendalam, seraya mengirimkan doa terbaik kepada Almarhumah agar dimasukkan kepada umat terbaik yang beroleh Jannah oleh AllAh SWT.

Sementara, Ketua Kloter BPN-16 H. Nasri Sakamole dan seluruh jamaah haji Kloter BPN 16 menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.

“Kami yakin Almarhumah akan ditempatkan-Nya ke dalam Syurga. Pelaksanaan ibadah haji Almarhumah sudah sempurna s.d pelaksanaan thawaf wada’, semoga keluarga yang ditinggalkan oleh Almarhumah diberi kesabaran dalam menerima Taqdir Allah, bahwa kematian bisa terjadi kepada siapa saja, dengan penyebab apa saja dan dimana saja. Kematian adalah peristiwa keimanan kepada Allah SWT, semoga Almarhumah kembali dalam keadaan Husnul Khotimah, ” tutur Nasri.

Sebelumnya disebutkan, 4 JH asal daerah ini dinyatakan wafat saat melaksanakan ibadah haji 1444 Hijriah, yakni;

  1. Hj. Hadjariyah Patras Binti Patras Mokoagow wafat di usianya yang ke-75 tahun. Berasal dari Desa Moyang Kotamobagu. Jamaah haji kloter BPN-16 ini meninggal dunia di ICU RS Mina Al-Wadee pada 29 Juni 2023 Pukul 17.05 waktu Arab Saudi.
  2. H. Basri Kloter 16 Asal Kotamobagu, usia 71 tahun pada 28 Juni 2023 pukul 04.06 waktu Arab Saudi.
  3. Agil Ruddy Sahilatua bin Henday, laki-laki, berusia 60 tahun, tergabung dalam kloter 18 asal Kota Bitung, meninggal dunia di Rumah Sakit An-Nur pada 20 Juni pukul 23.00 waktu Arab Saudi.
  4. Eneng Paputungan asal Lolak Kab. Bolaang Mongondow kloter BPN 16, meninggal dunia di Hotel Burj Al Wehdah Al Mutamayiz, Tower 3, kamar 3706 tepat pukul 12.37 waktu Arab Saudi pada usia 62 tahun.

Sementara, data JH meninggal Indonesia hingga hari ke-56 operasional haji 1444 H atau Selasa (18/7/2023) pukul 17.15 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 21.15 WIB, sudah mencapai 676 orang.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), jemaah haji Indonesia terbanyak meninggal dunia di Makkah mencapai 531 orang, kemudian di Mina 66 orang, Madinah 53 orang, Arafah 16 orang, dan Jeddah 10 orang.

Sisi lain, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengungkapkan, seluruh jemaah meninggal di Tanah Suci akan mendapatkan hak-haknya, mulai dari pemakaman jenazah hingga asuransi yang akan diterima oleh ahli warisnya.

“Bagi para jemaah yang meninggal, dilakukan proses pemakaman. Kalau di Madinah pemerintah Arab Saudi menyiapkan beberapa lokasi, tergatung pada situasi, ketersediaan, dan kesiapan lahan. Bahkan ada yang bisa di Baqi,” ujarnya di Jeddah beberapa waktu lalu.

Sementara, lanjut dia, yang wafat di Makkah, pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jemaah tersebut bisa dimakamkan di Pemakaman Ma’la.

“Sedangkan, barang bawaan jemaah yang wafat di Tanah Suci dikumpulkan oleh petugas PPIH Arab Saudi dan nantinya akan diserahkan kepada ahli warisnya di Tanah Air. Para ahli waris juga masih berziarah ke makam jemaah yang wafat,” tutur Subhan.

[*/Rev]