Cosmas sendiri dikenal sebagai perwira dengan rekam jejak cukup panjang. Sebelum menjabat sebagai Komandan Batalyon Resimen IV, ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis, mulai dari Wakil Kepala Subden I Den D Korps Brimob, Komandan Batalyon C, hingga terlibat dalam satuan bantuan teknis Pasukan Gegana.
Ia juga tercatat aktif dalam kegiatan kedinasan, termasuk pertemuan dengan pejabat daerah di Karawang pada April 2025. Karier yang semula gemilang kini runtuh seketika, menyisakan ironi yang memukul batin keluarga, rekan, dan simpatisannya.
Hari itu, ketika ia berdiri dengan seragam lengkap dan baret biru, air mata yang jatuh dari wajahnya seolah menandai akhir perjalanan panjangnya di tubuh Polri.
Dengan suara parau ia memohon maaf, mengaku tidak pernah berniat mencelakai siapa pun.
Namun sidang etik telah mengetuk palu, publik telah menilai, dan institusi telah mengambil keputusan.
Perjalanan hukum pidananya kini menjadi babak baru yang akan menentukan nasibnya, sementara nama Affan Kurniawan sudah terukir sebagai korban yang memicu gempa besar di tubuh kepolisian.
[**/ARP]