SOLO, PRONews5.com — Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Akhmad Munir melontarkan sindiran keras terhadap Wakil Ketua II Departemen Kajian dan Litbang PWI, Jimmy Endey, yang baru dilantik namun sudah membuat pernyataan di luar tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Munir menilai tindakan tersebut tidak elok dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di internal organisasi.
“Iya, terburu-buru dan tidak sesuai tupoksi. Penyelesaian dualisme akan ditangani sebaik mungkin oleh Bidang Pembinaan Daerah yang diketuai Mirza Zulhadi.
Bidang inilah yang punya wewenang menangani dualisme pengurus PWI di daerah-daerah,” tegas Munir di Hotel Sahid, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/10/2025) malam.
Munir yang baru saja dilantik sebagai Ketua Umum PWI itu menegaskan, penyelesaian dualisme pengurus di sejumlah daerah akan ditempuh melalui jalur rekonsiliasi, bukan pernyataan sepihak yang dapat memperkeruh suasana.
“Penyelesaian dualisme hanya akan ditempuh dengan cara rekonsiliasi antara dua belah pihak. Tidak ada yang akan tersisihkan. Semua akan disatukan kembali dalam semangat kebersamaan,” ujarnya.
Sindiran Munir itu muncul menyusul pernyataan Jimmy Endey, yang baru beberapa hari dilantik sebagai Wakil Ketua II, namun sudah berkomentar ke media soal penyelesaian dualisme organisasi.
Pernyataannya dianggap tendensius dan tidak mencerminkan sikap resmi DPP PWI.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PWI, Zulmansyah Sekedang (Cak Zul), turut mengingatkan seluruh pengurus agar memahami batas kewenangan masing-masing bidang.
“Hindari kegaduhan. Sudah dua daerah berhasil diselesaikan, yaitu PWI Kepri dan Jawa Barat.
Selanjutnya menyusul PWI Sulut dan lainnya. Soal berita yang di Minahasa Utara itu, jelas tidak pada tempatnya. Lagian, pemberi pernyataan bukan orang yang membidangi,” tegas Cak Zul.
Menurut Cak Zul, DPP PWI telah menyiapkan mekanisme penyelesaian dualisme secara terstruktur dan damai.
“Untuk penyelesaian dualisme, tetap ada jalur serta solusinya. Jangan asal bicara, apalagi baru dilantik sudah memberi pernyataan seolah paling tahu,” ujarnya menohok.
Dengan penegasan tersebut, Munir secara tidak langsung memberi peringatan keras kepada Jimmy Endey agar tidak melampaui kewenangan dan menjaga marwah organisasi.
“Setiap pejabat organisasi harus bekerja sesuai tanggung jawab dan tidak membuat opini publik yang bisa mencoreng nama baik PWI sebagai organisasi wartawan tertua di Indonesia,” tandas Munir.
[**/ARP]

