Ketegangan mencapai puncaknya pada Kamis (13/2/2025), ketika Kolonel Inf ASB datang bersama tiga orang yang disebut sebagai ajudannya.
Menurut kesaksian Nia, saat tiba di rumah, sang Kolonel dalam keadaan marah dan langsung membuang alat pancing miliknya.
Ketika ibunya, DK alias Dewy, menanyakan apa yang terjadi, Kolonel Inf ASB tidak memberikan penjelasan dan justru menghardik mereka agar segera keluar dari rumah.
Situasi semakin memburuk ketika DK mencoba menjelaskan alasan mereka belum dapat memenuhi permintaan pemilik rumah. Saat itu, Kolonel Inf ASB diduga mulai melakukan ancaman fisik terhadap DK, bahkan sempat mengeluarkan senjata tajam.
“Beliau mengancam akan menampar dan membunuh ibu saya. Karena takut, ibu langsung pergi mencari pertolongan,” ungkap ML alias Nia.
Merasa terancam, ML alias Nia akhirnya merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel. Namun, tindakan ini malah memicu kemarahan Kolonel Inf ASB, yang diduga langsung berusaha merampas ponsel tersebut dan kemudian melakukan pemukulan terhadap ML.
Setelah kejadian tersebut, ML dan DK segera melaporkan insiden ini ke POMDAM XIII Merdeka.