“Mungkin nanti kalau sudah ada yang celaka atau jembatan ambruk baru diperbaiki,” keluh warga dengan nada kesal.
Lambatnya perbaikan infrastruktur ini membuat masyarakat mempertanyakan transparansi anggaran pemeliharaan jalan.
Dugaan adanya penyalahgunaan anggaran mulai mencuat di tengah masyarakat.
“Jangan-jangan anggarannya sudah dikorupsi, makanya sampai sekarang belum ada perbaikan,” ujar seorang warga.
Ia juga mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun tangan mengusut penggunaan anggaran tersebut.
Janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara, Deicy Paath, yang sebelumnya mengatakan bahwa perbaikan jalan ini akan segera dilakukan, kini mulai diragukan oleh masyarakat.
“Kalau jalan sudah tidak layak pakai, apa masih mau tunggu anggaran tender baru diperbaiki? Saya sendiri sudah jadi korban, ban mobil saya pecah karena melewati jalan rusak ini,” keluh Jimmy Sangi, warga Tomohon.