Salah satu penumpang selamat, Benyamin Bawiling, mengungkapkan tidak ada satu pun awak kapal yang memberi arahan keselamatan. “Justru ABK yang lompat duluan.
Tidak ada yang bantu kami, tidak ada instruksi apa pun,” ungkapnya tegas di KSOP Manado.
Ia mengaku menyelamatkan diri bersama anaknya dengan pelampung seadanya dan mengajak penumpang lain untuk melompat ke laut sejauh 400 meter dari kapal.
Sebagai respons cepat, Polda Sulut mengerahkan tim gabungan dari Ditpolairud, Biddokkes, dan Ditlantas, dengan total lebih dari 59 personel, enam kapal polisi, delapan ambulans, serta tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk evakuasi dan identifikasi korban.
Kabid Dokkes Polda Sulut, AKBP dr. Tasrif, menyebutkan bahwa tiga korban tewas berhasil diidentifikasi melalui metode primer sidik jari. Mereka adalah: