Oleh Adrianus R. Pusungunaung

Selamat pagi, saudara-saudara yang terkasih. Hari ini kita akan membahas sebuah profesi yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, namun seringkali tidak mendapatkan penghargaan yang semestinya. Profesi ini adalah wartawan.

Saya ingin berbicara tentang mengapa pekerjaan wartawan adalah pekerjaan yang mulia dan bagaimana kita sebagai masyarakat bisa mendukung mereka.

Dalam dunia yang penuh dengan informasi, wartawan adalah penjaga gerbang kebenaran. Mereka adalah orang-orang yang berusaha mengungkap fakta dan menyampaikan berita yang akurat kepada masyarakat.

Tanpa wartawan, kita mungkin tidak akan mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Mereka berperan penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas, baik itu dalam pemerintahan, perusahaan, atau institusi lainnya.

Menjadi wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah. Mereka sering kali harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya, menghadapai ancaman, dan tekanan dari berbagai pihak yang tidak ingin kebenaran terungkap.

Wartawan sering kali harus mengorbankan waktu, kenyamanan, dan bahkan keselamatan mereka demi menyampaikan berita yang benar. Mereka menghadapi risiko penahanan, serangan fisik, dan ancaman lainnya.

Dalam Alkitab, kita diajarkan untuk menghargai kebenaran dan keadilan. Wartawan, dalam menjalankan tugasnya, berusaha untuk menegakkan prinsip-prinsip ini.

Mereka adalah perpanjangan tangan dari firman Tuhan yang mengajarkan kita untuk “membuka mulutmu bagi orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana.

Bukalah mulutmu, hakimilah dengan adil, dan bela hak orang yang tertindas dan yang miskin” (Amsal 31:8-9).

Wartawan adalah suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara, pembela kebenaran dan keadilan.

Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menghargai dan mendukung wartawan dalam tugas mereka. Kita harus memahami bahwa berita yang mereka sampaikan adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi.

Ketika kita melihat atau membaca berita, mari kita ingat bahwa ada seseorang di balik cerita itu yang telah bekerja keras untuk menyampaikan informasi tersebut kepada kita.

Saudara-saudara yang terkasih, mari kita hargai pekerjaan wartawan sebagai pekerjaan yang mulia. Mari kita berdoa bagi mereka agar selalu diberikan kekuatan, keberanian, dan perlindungan dalam menjalankan tugas mereka.

Dan yang terpenting, mari kita dukung mereka dengan mencari kebenaran, menghargai fakta, dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau hoaks.

Penulis: Adalah Wakil Ketua PWI Sulut Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan