TOMOHON- Pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2024 kembali menarik perhatian, namun kali ini dengan sorotan negatif terkait penanganan turis mancanegara.

Meskipun TIFF dikenal sebagai salah satu acara internasional bergengsi di Indonesia, kenyataannya, beberapa turis asing tampak ‘terlantar’ dan tidak mendapatkan tempat yang layak untuk menikmati parade bunga terbesar di negara ini.
Pada Sabtu (10/8/2024), sejumlah turis mancanegara terlihat duduk di trotoar dan bahkan di jalanan untuk menyaksikan Tournament of Flower (TOF), salah satu acara utama dalam TIFF.
Kondisi ini jelas menunjukkan adanya kekurangan dalam penyediaan tempat yang memadai untuk pengunjung internasional, mengingat TIFF seharusnya menjadi ajang untuk mempromosikan keindahan dan keramahtamahan Kota Tomohon di mata dunia.
Turis-turis tersebut tidak hanya kesulitan menemukan tempat duduk yang nyaman, tetapi juga harus berada di belakang kerumunan warga setempat, yang jelas mengurangi kenyamanan dan pengalaman mereka.
Hal ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pengelolaan arus pengunjung dan fasilitas yang disediakan selama festival.
Keadaan ini memunculkan pertanyaan serius mengenai kesiapan panitia dalam menangani kebutuhan wisatawan, terutama dari luar negeri.
Sebagai acara berskala internasional, TIFF seharusnya memberikan perhatian lebih pada penyediaan fasilitas dan kenyamanan bagi semua pengunjung, memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati festival dengan optimal.
Walau demikian, antusiasme masyarakat lokal dan pengunjung tetap tinggi, menunjukkan betapa besarnya minat terhadap TIFF.
Namun, untuk tahun-tahun mendatang, penting bagi panitia untuk meningkatkan perhatian terhadap fasilitas bagi turis mancanegara, guna memastikan bahwa TIFF tetap menjadi destinasi wisata internasional yang layak dan berkesan bagi semua pengunjung.
[**/ARP]