MANADO– Calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus Komaling (YSK), bersama calon Wakil Gubernur Victor Mailangkay, membeberkan strategi unik yang menjadi andalan mereka untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut 2024.

YSK, yang merupakan lulusan AKABRI 1988 dan mantan Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan Kemenhan RI, menyebut strategi ini terinspirasi dari permainan halma.

“Kamu tahu main halma? Saya gunakan strategi main halma untuk meraih kemenangan,” ujar YSK saat menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (5/12).

Meskipun survei menunjukkan pasangan YSK-Victory tertinggal dari pasangan Elly Engelbert Lasut-Hanny Joost Pajouw (E2L-HJP) dan Steven Kandouw-Denny Tuejeh (SK-DT), YSK menilai hal itu bukanlah akhir segalanya.

“Elektabilitas rendah bukan berarti selesai. Justru ini keuntungan karena kami tidak diperhitungkan,” tegasnya.

YSK menjelaskan, strategi halma efektif digunakan dalam kontestasi dengan tiga pasangan calon.

Menurutnya, ketika E2L dan SK sibuk saling menyerang, ia memanfaatkan situasi untuk bergerak di sela-sela persaingan mereka.

“Ibarat main halma, mereka saling menutup jalan. E2L mau ke kanan, SK menghalangi. SK mau ke tengah, E2L juga menghalangi.

Sementara itu, saya dan tim leluasa bergerak di sisi kanan dan kiri,” ungkapnya.

Strategi ini, lanjut YSK, memungkinkan pihaknya memanfaatkan wilayah-wilayah yang kosong akibat fokus dua pasangan pesaing yang bertarung ketat di pusat perhatian.

“Kami masuk ke wilayah mereka sebentar, asalkan tidak berhenti. Lalu diam-diam sudah sampai tujuan, dan akhirnya jadi pemenang,” imbuhnya.

Selain strategi halma, YSK juga menerapkan pendekatan “makan bubur panas,” yang fokus pada daerah-daerah pinggiran seperti Bolmong Raya.

Strategi ini, katanya, bertolak belakang dengan pendekatan lawan yang lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan seperti Manado.

“Dua pasangan lain berebut di kota, sementara saya memulai dari pinggiran.

Bolmong Raya kami perhatikan dengan serius. Itu kunci kami untuk mendapatkan dukungan signifikan dari wilayah yang sering kali diabaikan,” jelasnya.

YSK percaya bahwa pendekatan ini akan memberi mereka keunggulan strategis, terutama karena pemilih di daerah pinggiran memiliki aspirasi yang kuat untuk perubahan dan perhatian lebih dari pemerintah.

Sebagai kandidat yang dijuluki “Rambo Indonesia” oleh Presiden RI Prabowo Subianto, YSK menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi.

“Kami percaya, strategi yang matang, kerja keras tim, dan perhatian kepada daerah pinggiran akan membawa kemenangan bagi Sulut yang lebih baik,” pungkasnya.

[**/ARP]