Dalam sesi tanya jawab, RD menekankan bahwa Minahasa adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kemakmuran rakyat.
Ia mengingatkan filosofi hidup Dr. Sam Ratulangi, “Si Tou Timou Tumou Tou” yang berarti “Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.”
RD menyatakan bahwa prinsip ini menjadi spirit dalam menjalankan program pembangunan yang berkelanjutan.
“Semangat mapalus atau gotong royong akan menjadi kekuatan utama kita dalam membangun Minahasa yang lebih cerah dan maju.
Kami akan melibatkan masyarakat dalam setiap proses perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan agar Minahasa bisa berkembang di berbagai sektor, terutama pariwisata,” tutur RD dengan penuh semangat.
Pasangan ini juga menyatakan komitmen mereka untuk menggali potensi alam, sosial, dan pariwisata di Minahasa dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Mereka bertekad menjadikan Minahasa sebagai destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menarik tetapi juga sejahtera bagi masyarakatnya.