Beberapa warga lain yang tidak ingin disebutkan namanya mencurigai adanya permainan licik di balik proyek ini, mengingat lokasi proyek berada di daerah mata air yang seharusnya dilindungi.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tomohon, Royke Tangkawarouw, menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan infrastruktur yang terganggu, seperti air bersih dan drainase, akan dikembalikan ke kondisi semula atau diperbaiki menjadi lebih baik.
“Kalaupun ada infrastruktur lain yang terganggu, misalkan air bersih atau drainase, dipastikan akan dikembalikan kondisinya dan diperbaiki lebih baik dari kondisi awal,” jelas Royke Tangkawarouw pada Jumat pagi (28/6/2024).
Sementara itu Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mengatasi dampak negatif proyek ini, demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” harap Mereka.
[**/ARP]