PRONEWS- Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, masyarakat Indonesia semakin mengandalkan berbagai media untuk mendapatkan informasi.
Media massa dan media sosial kini menjadi dua pilar utama dalam penyebaran berita.
Namun, di balik popularitas keduanya, terdapat perbedaan mendasar yang menentukan kredibilitas informasi yang disampaikan.
Apa Itu Media Massa?
Media massa adalah sarana komunikasi yang menyampaikan informasi secara luas dan terorganisir kepada publik. Media ini terdiri dari tiga kategori utama:
- Media Cetak: Koran, majalah, dan buletin.
- Media Elektronik: Televisi dan radio.
- Media Online: Portal berita dan situs web.
Media massa beroperasi di bawah kerangka hukum lembaga pers, yang memastikan bahwa setiap berita diproduksi melalui proses jurnalistik profesional.
Jurnalis melakukan riset, wawancara, dan verifikasi sebelum informasi dipublikasikan.
Peran ini membuat media massa menjadi salah satu penjaga utama keakuratan dan kredibilitas berita.
Apa Itu Media Sosial?
Media sosial adalah platform daring yang memungkinkan individu atau organisasi berbagi informasi, berinteraksi, dan membangun komunitas.
Contoh platform populer termasuk Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter.
Berbeda dengan media massa, media sosial memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk membuat dan menyebarkan konten.
Namun, kebebasan ini sering kali diiringi dengan risiko, seperti penyebaran hoaks, disinformasi, dan konten yang tidak terverifikasi.
Mengapa Perbedaan Ini Penting?
Memahami perbedaan ini membantu masyarakat lebih selektif dalam mengonsumsi informasi.
Media massa cenderung lebih kredibel karena setiap berita melalui proses verifikasi yang ketat.
Sebaliknya, media sosial lebih cepat dalam menyebarkan informasi, tetapi sering kali kurang dapat diandalkan.
Pentingnya Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi.
Karya jurnalistik adalah produk profesional yang berimbang, berbasis fakta, dan mematuhi kode etik.
Sebaliknya, konten media sosial seperti hoaks atau opini sering kali tidak memiliki dasar yang valid.
Meningkatkan literasi media berarti belajar membedakan mana informasi yang kredibel dan mana yang tidak.
Dengan demikian, masyarakat dapat meminimalkan dampak buruk misinformasi yang sering terjadi di media sosial.
Media massa dan media sosial memiliki peran penting dalam penyebaran informasi.
Keduanya menawarkan kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.
Untuk memastikan informasi yang diterima benar dan akurat, masyarakat perlu meningkatkan literasi media serta memanfaatkan keduanya secara bijak.
Dengan demikian, arus informasi yang diterima tidak hanya cepat, tetapi juga akurat, relevan, dan dapat dipercaya.
Oleh: Adrianus R. Pusungunaung
Pemimpin Redaksi Pronewsnusantara.com/ Penulis juga adalah Wakil Ketua PWI Sulut.