SANGIHE | Pronews.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Kabupaten Sangihe pada tahun 2024 akan memprioritaskan beberapa program kerja baik fisik maupun non fisik. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Sangihe, Hanry Pasandaran, saat ditemui Pronews.id di ruang kerjanya, Selasa (23/01/2024).
“Jadi untuk non fisik, pada tahun ini Dinkes akan berupaya menurunkan prevalensi stunting hingga angka di bawah 14 persen dan meningkatkan cakupan 12 indikator standar pelayanan minimal (SPM), karena SPM harusnya mencapai 100 persen, sedangkan hingga sekarang ini baru di angka 90, sehingga di tahun ini akan diupayakan ke-12 indikator tersebut akan membaik,”kata Pasandaran.
Berikutnya yang juga perlu upayakan untuk tahun 2024 menurut Pasandaran yaitu transformasi pelayanan primer, dimana puskesmas yang dulunya manual kedepan akan beralih ke digitalisasi dengan menggunakan eletronik rekam medik, sistem yang terintegrasi dengan aplikasi.
“Sehingga ada satu sistem di tiap puskesmas yang terintegrasi dengan Dinas Kesehatan dan untuk sekarang sudah dalam tahap persiapan. Rencananya kami akan launching pada april 2024,”tuturnya.
Selain itu lanjut Pasandaran, dalam satu tahun ini Dinkes akan mengeliminasi penyakit frambusia, sambil tetap memperhatikan penyakit prioritas seperti pengendalian TBC, Malaria, DBD, penyakit tidak menular diabetes dan hipertensi.
“Ini akan menjadi PR bersama, kami akan tetap mengupayakan cakupan pelananyan ditahun ini akan lebih baik dari tahun 2023,”imbuhnya.
Ditambahkan Pasandaran kalau untuk program Fisik tahun 2024, Dinkes akan fokus pada rehabilitasi Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di wilayah kabupaten sangihe dan akan dikerjakan bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
“Sedikitnya ada 20 sampai 22 Pustu yang akan direhabilitasi, begitu juga fasilitas akan diperbaiki, alat-alat penunjang kesehatan akan ditambah, kita juga menempatkan bidan dan perawat ditiap pustu sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap terjangkau dan diharapkan akan jauh lebih baik,”kunci Pasandaran.
[**/allen]