Tidak hanya itu, Jhon Hes Sumual, Ketua Ormas Manguni Indonesia, mengungkapkan keprihatinannya terhadap buruknya pengawasan dan kualitas pelaksanaan proyek.

Menurutnya, ormas di daerah memiliki peran untuk melawan segala bentuk penyimpangan yang berindikasi korupsi.

Dia menegaskan pentingnya Kementerian PUPR untuk turun langsung memeriksa hasil pekerjaan di lapangan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur ini secara maksimal.

Selain itu, Marthin Waworuntu, Ketua Ormas Waraney Santiago, menyesalkan adanya kerusakan pada beberapa item pekerjaan preservasi yang seharusnya sudah selesai dengan kualitas yang baik.

Waworuntu menilai bahwa dana negara yang besar seharusnya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan jalan yang fungsional dan aman, bukan malah menjadi beban masyarakat.

Jersey Lumantow, Ketua Ormas Puser Minahasa, juga memberikan kritik serupa. Menurutnya, kualitas jalan yang dikerjakan dengan anggaran Rp 106 miliar ini sangat mengecewakan.

Lumantow meminta Kementerian PUPR untuk segera melakukan pemeriksaan fisik secara langsung, mengingat kerusakan yang terjadi begitu cepat meskipun proyek baru saja selesai.