PRONEWS– Publik dikejutkan oleh aksi nekat seorang warga sipil yang menyamar sebagai anggota Brimob dan tinggal di barak Markas Komando Brimob selama sebulan penuh.
Tanpa menimbulkan kecurigaan, pria berusia 22 tahun asal Ternate ini berhasil mengikuti latihan, menggunakan fasilitas barak, bahkan menyimpan senjata layaknya personel resmi sebelum aksinya terbongkar.
Pelaku, yang diketahui bernama Indra Hikmal Adam (IHA), kelahiran 15 April 2001, berasal dari Desa Fitu, Kecamatan Ternate Selatan. IHA mengenakan atribut lengkap kepolisian selama menyamar, sehingga terlihat meyakinkan di mata anggota lainnya.
Penyamaran IHA mulai mencurigakan ketika seorang senior, Brigadir Heri Kusmawan, melihat perilaku aneh pelaku saat meminta rokok di Barak Remaja Batalyon B Resimen III Pelopor.
Wajah pelaku yang tidak familiar membuat Heri berkoordinasi dengan Provos untuk memastikan identitas IHA.
Setelah diselidiki, IHA terbukti bukan anggota Brimob, melainkan warga sipil yang menyusup dengan sengaja.
Pada Rabu (23/11/2023), pukul 15.59 WIT, IHA diamankan di Ruang Provos Pas Pelopor untuk diinterogasi oleh tim Provos dan Paminal Mako Korbrimob.
Dalam penyamarannya, IHA tidak hanya tinggal di barak, tetapi juga mengikuti pelatihan fisik, menggunakan kendaraan dinas, dan menyimpan senjata milik Resimen III Pelopor.
Beberapa barang bukti yang diamankan dari pelaku meliputi 38 item, termasuk senjata, alat komunikasi, dokumen, serta barang pribadi lainnya.
Aksi IHA menjadi viral setelah video unggahannya di TikTok dengan akun @doubleagent01 memperlihatkan dirinya mengenakan seragam Brimob bersama anggota lain.
Dalam video tersebut, narasi mengejek mengomentari bagaimana seorang warga sipil bisa menyusup dan tinggal di barak tanpa dikenali selama sebulan.
“Bisa-bisanya pegang senjata, pakai motor dinas, dan tidak ada yang sadar. Ini barak elit atau tempat transit?” tulis salah satu keterangan di video tersebut.
Informasi lebih lanjut mengungkap bahwa ini bukan pertama kalinya IHA melakukan penyamaran serupa.
Ia diketahui pernah terlibat dalam kasus yang sama di masa lalu.
Meski demikian, IHA kembali berhasil menipu sistem keamanan dan hidup sebagai anggota Brimob gadungan.
IHA kemudian menjalani pemeriksaan intensif oleh Provos Brimob untuk mengungkap motif penyamarannya.
“Pria ini berasal dari Kota Ternate dan sudah pernah ditangkap dengan kasus serupa.
Apakah ini kelalaian, atau sistem keamanan yang perlu diperketat? Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi institusi keamanan untuk meningkatkan pengawasan, terutama di area sensitif seperti barak militer dan kepolisian.
[**/RED]