MANADO, PRONews5.com-Di balik keheningan doa dan kokohnya dinding rumah ibadah, badai moral tengah mengguncang salah satu institusi keagamaan paling berpengaruh di Sulawesi Utara—Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).

Sebuah dugaan skandal keuangan besar senilai Rp15 miliar mencuat, mengguncang dasar kepercayaan jemaat terhadap kepemimpinan sinode.

Dana sentralisasi GMIM yang semestinya dialokasikan untuk memperkuat pelayanan rohani serta menopang operasional rumah sakit dan klinik di bawah naungan gereja, diduga telah mengalir secara tidak sah ke rekening pribadi sejumlah elite di tubuh sinode.

Informasi ini diperoleh dari data internal yang diserahkan kepada PRONews5.com, memperlihatkan adanya penyimpangan yang berlangsung secara sistematis dan senyap sejak Desember 2023 hingga Agustus 2024.

Sumber terpercaya media ini, yang identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan, mengungkapkan bahwa sesuai struktur alokasi internal, dana sentralisasi GMIM seharusnya dibagi sebagai berikut:

  • 60% untuk kegiatan pelayanan gereja (ibadah, pembinaan rohani, pemberdayaan jemaat),
  • 2,25% untuk pemeliharaan fasilitas kesehatan, dan
  • 3,15% untuk mendukung operasional Yayasan Medika GMIM.

Namun, laporan keuangan internal memperlihatkan bahwa dana tersebut tidak tercatat di rekening resmi Yayasan Medika GMIM. Alih-alih, aliran dana justru ditelusuri masuk ke rekening pribadi sejumlah tokoh kunci di Sinode GMIM.