TOMOHON– Dukungan publik terhadap langkah Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke Harry Langie, untuk mengusut tuntas dugaan korupsi Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kota Tomohon semakin menguat.
Sejumlah aktivis anti-korupsi, termasuk Rolly Wenas dan Jamel Lahengko, turut memberikan dukungan penuh agar kasus ini diungkap secara transparan dan tuntas.
Aktivis Sulut, Rolly Wenas dan Jamel Lahengko, pada Sabtu (8/11/2024), menegaskan bahwa dugaan penyalahgunaan Dana PEN ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat yang terdampak pandemi.
“Dana yang seharusnya untuk pemulihan ekonomi malah dialokasikan pada proyek infrastruktur yang kurang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Rolly Wenas.
Sementara itu, Jamel Lahengko menyoroti bahwa dana tersebut seharusnya difokuskan pada bantuan bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat pascapandemi.
“Pemulihan ekonomi harus dimulai dari UMKM, bukan sekadar proyek besar yang tidak dirasakan manfaatnya oleh warga,” tegas Jamel.