JAKARTA, PRONews5.comKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, kegiatan ini dilakukan untuk menstabilkan harga pangan, terutama beras, agar tetap terjangkau bagi masyarakat. “Khusus hari ini, 2.424 ton beras disalurkan di 1.552 titik dengan penerima manfaat hampir 485 ribu orang,” ujarnya.

Ia memastikan harga beras, gula, dan minyak goreng yang dijual dalam program ini sesuai standar Bulog dan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kami mendorong penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun sesuai arahan Presiden. Evaluasi akan dilakukan setiap minggu,” tambahnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai, gerakan ini berperan strategis menjaga inflasi di kisaran 1,5–3,5 persen. Pada Juli 2025, inflasi nasional tercatat 2,37 persen, namun harga beras di beberapa wilayah timur sempat menembus Rp14.000/kg. “Berkat sinergi Polri, Bulog, TNI, dan pemda, harga kini turun sekitar Rp191 per kilogram,” kata Tito.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut program ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto. “Bantuan pangan sudah 90 persen tersalurkan untuk 18,27 juta keluarga. Selanjutnya SPHP 1,3 juta ton akan berjalan hingga Desember,” ujarnya.

Arief menambahkan, selain beras Rp11.000/kg, masyarakat dapat membeli minyak goreng Rp15.000/liter dan tepung Rp10.000/kg di lokasi kegiatan.

Dirut Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan Bulog memiliki stok 4,2 juta ton beras. “Sebanyak 1,3 juta ton untuk SPHP dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan. Kami bersinergi dengan TNI-Polri dan pemda untuk menjaga keterjangkauan harga,” jelasnya.

Gerakan Pangan Murah ini akan berlangsung hingga 16 Agustus 2025, menargetkan distribusi beras, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya ke seluruh wilayah Indonesia, guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan nasional.

[**/DIO]