MANADO, PRONews5.com Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Sulawesi Utara, Kombes Pol Slamet Waloya, menegaskan bahwa proses rekrutmen anggota Polri dilaksanakan secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH).

Penegasan ini disampaikan dalam dialog interaktif di Studio RRI Manado, Senin (14/7/2025).

Dalam dialog bertajuk Optimalisasi Rekrutmen Anggota Polri guna Meningkatkan Profesionalisme, Kombes Waloya menekankan bahwa hanya peserta yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi terbaik yang akan diterima menjadi anggota Polri.

“Proses rekrutmen ini tidak bisa diatur oleh siapa pun. Semua dilakukan secara transparan dan murni berdasarkan hasil seleksi yang ketat,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa Polda Sulut terus melakukan inovasi dalam pelaksanaan rekrutmen, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk menghindari kecurangan.

“Contohnya, sekarang tes jasmani sudah menggunakan sistem sensor. Semua hasilnya terekam otomatis dan tidak bisa dimanipulasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Slamet Waloya merinci sejumlah tahapan tes yang akan dilalui oleh para calon peserta, mulai dari pemeriksaan kesehatan tahap 1 (fisik luar), tes psikologi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) langsung dari Mabes Polri, tes akademik, tes jasmani, hingga pemeriksaan penampilan dan administrasi.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak percaya pada oknum yang mengklaim bisa “meluluskan” dengan imbalan tertentu.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan calon peserta agar tidak percaya kepada calo atau siapa pun yang menawarkan kelulusan. Itu tidak benar dan melanggar hukum,” tegasnya.

Kombes Waloya menambahkan, sistem rekrutmen Polri saat ini mengedepankan prinsip meritokrasi, sehingga memberikan kesempatan yang adil bagi setiap anak bangsa untuk mengabdi menjadi anggota Polri tanpa diskriminasi dan tanpa harus menyuap.

“Yang terpenting adalah persiapan diri dan kejujuran dalam mengikuti proses seleksi. Polri butuh personel yang unggul dan berintegritas,” tutupnya.

[**/ARP]