MANADO, PRONews5.com- Dukungan kuat mengalir untuk langkah Pemerintah Kota Tomohon dalam memperkuat sektor budaya melalui peresmian Pondok Budaya Layanan Turis di Pasar Ekstrim Tomohon, Sabtu (19/4/2025). Salah satu tokoh nasional asal Sulawesi Utara, Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi penuh terhadap kehadiran fasilitas budaya ini, yang dinilai menjadi terobosan strategis dalam menjaga identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Dalam keterangannya, mantan Kadiv Humas Mabes Polri dan Kapolda Bali ini menegaskan bahwa pendirian Pondok Budaya Layanan Turis adalah bentuk implementasi nyata dari kebijakan Gubernur Sulut Yulius Selvanus yang mendorong pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya.
“Pariwisata itu bukan hanya soal alam yang indah, tetapi juga soal kekayaan budaya yang membentuk jati diri masyarakat. Pondok Budaya ini menjadi tempat yang sangat tepat bagi budayawan Tomohon untuk mengekspresikan karya-karya mereka,” ujar Sompie.
Menurutnya, keberadaan Pondok Budaya di lokasi strategis seperti Pasar Beriman sangat potensial memenuhi kerinduan wisatawan akan pertunjukan budaya yang autentik. Selain itu, ia menilai fasilitas ini juga akan menjadi etalase budaya Minahasa yang memperkuat daya tarik wisata di Tomohon.
Lebih jauh, Sompie menekankan pentingnya memanfaatkan Pondok Budaya sebagai sarana edukasi bagi generasi muda. Ia mendorong agar anak-anak dari TK, PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK dikenalkan langsung dengan budaya lokal melalui berbagai program interaktif.
“Ini adalah investasi budaya jangka panjang. Anak-anak kita harus dibiasakan mencintai budayanya sejak dini, agar identitas daerah tetap kuat menghadapi tantangan modernisasi,” tambahnya.
Sompie juga mengingatkan bahwa Sulawesi Utara memiliki kekayaan budaya yang sangat luas, mulai dari Minahasa, Bolaang Mongondow Raya, hingga Nusa Utara, yang semuanya perlu terus dijaga dan dikembangkan.
Sebelumnya, peresmian Pondok Budaya Layanan Turis dilakukan oleh Wakil Walikota Tomohon, Sendy Rumajar, SE, MIKom, ditandai dengan pemukulan Tetengkoren bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon serta Direktur Utama PD Pasar.
Dalam sambutannya, Rumajar mengatakan bahwa usaha pelestarian budaya di era modernisasi memang penuh tantangan. Namun, melalui program layanan kesenian ini, pemerintah berharap dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam sektor pariwisata, menjadikan Tomohon bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga wisata budaya yang unggul.
“Pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat melestarikan dan mengembangkan seni budaya Minahasa di tengah arus globalisasi,” tutur Rumajar.
Adapun kegiatan penggelaran budaya di Pondok Budaya Layanan Turis akan rutin dilaksanakan setiap Sabtu pagi mulai pukul 09.00 WITA, menghadirkan beragam pertunjukan budaya sebagai suguhan utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan dukungan penuh dari tokoh nasional seperti Irjen Pol (Purn) Ronny Franky Sompie, diharapkan Pondok Budaya ini menjadi penggerak utama pelestarian warisan budaya Tomohon, sekaligus memperkuat posisi Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi wisata budaya terkemuka di Indonesia.
[**/ARP]