MANADO, PRONews5.com– Polri tak mau setengah hati soal transparansi! Melalui Divisi Humas, institusi berseragam cokelat ini menggelar diskusi publik bertema “Peningkatan Efektivitas Keterbukaan Informasi Publik pada Polri sebagai Badan Publik Informatif dalam Rangka Menuju Indonesia Emas”. Acara digelar di Hotel Luwansa Manado, Rabu (16/4/2025), dan disambut hangat jajaran Polda Sulawesi Utara.

Acara ini jadi bukti konkret bahwa Polri makin terbuka di era digital. Tujuannya jelas: menjadikan tubuh Polri lebih informatif, akuntabel, dan siap menghadapi tantangan keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

Diskusi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, Karo PID Divhumas Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro, para pejabat utama Polda Sulut, para Kapolres/ta jajaran, Komisioner Komisi Informasi Sulut Andre Mongdong, Kadis Kominfo Manado Erwin Kontu, hingga tenaga ahli manajemen media Divhumas Polri Ibu Sakka Pati.

Para peserta berasal dari Bidhumas Polda Sulut, para Kasi Humas Polres, hingga perwakilan Satker di jajaran Polda.

Dalam sambutannya, Brigjen Tjahyono menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel kehumasan yang bertugas di Sulut.

“Humas Polri adalah garda terdepan dalam membangun kepercayaan publik. Terima kasih atas dedikasi kalian semua! Tanpa kerja keras kalian, citra Polri tidak akan sekuat hari ini,” tegasnya berapi-api.


Ia mencontohkan keberhasilan Operasi Ketupat 2025 sebagai hasil kerja sinergis tim kehumasan yang mampu menyampaikan informasi arus mudik dan balik secara cepat, tepat, dan informatif kepada masyarakat luas.

Menurut Brigjen Tjahyono, Polri tak bisa lagi menutup diri dari kebutuhan masyarakat akan informasi.

“Keterbukaan informasi bukan hanya tuntutan undang-undang, tapi juga strategi Polri menjawab harapan masyarakat modern yang haus akan kejelasan, data akurat, dan komunikasi yang dua arah,” tandasnya.


Keberhasilan komunikasi publik, lanjutnya, membuat Operasi Ketupat 2025 menuai pujian dari berbagai kalangan, mulai dari warga, pimpinan institusi, hingga pejabat negara.

Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari komitmen kuat Polri terhadap keterbukaan.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Ini adalah langkah strategis agar seluruh personel memahami hak dan kewajiban dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya singkat, padat, dan penuh makna.


Kegiatan diskusi ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi seluruh jajaran kehumasan Polri agar terus meningkatkan kemampuan komunikasi publik.

Dengan dunia digital yang makin cepat dan kritis, humas Polri dituntut untuk adaptif, responsif, dan selalu terdepan.

Polri bukan lagi institusi yang kaku dan tertutup. Lewat momentum seperti ini, citra Polri yang modern, transparan, dan humanis, kian nyata di mata masyarakat.

[**/ARP]