MANADO, PRONews5.com – Polda Sulawesi Utara mencatat 3.978 pelanggaran lalu lintas selama sepekan pelaksanaan Operasi Patuh Samrat 2025 yang digelar sejak 14 hingga 20 Juli.
Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, dengan kenaikan 1.224 pelanggaran atau 44,5 persen.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan dalam keterangan resminya pada Selasa (22/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa dari total pelanggaran tersebut, 2.319 pelanggar hanya diberikan teguran, 1.482 diberikan sanksi tilang manual, dan 177 lainnya terjaring melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis.
Jenis pelanggaran terbanyak pada kendaraan roda dua meliputi tidak memakai helm SNI, berkendara di bawah umur, melawan arus, serta berboncengan lebih dari satu orang.
Sementara pada kendaraan roda empat, pelanggaran dominan berupa tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, pengemudi di bawah umur, dan penggunaan telepon seluler saat berkendara.
“Selain pelanggaran, kami juga mencatat 29 kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung. Akibatnya, empat orang meninggal dunia, enam luka berat, dan 31 mengalami luka ringan,” jelas Alamsyah.
Wilayah dengan angka kecelakaan tertinggi tercatat di Polresta Manado, disusul Polres Minahasa, Polres Bitung, dan Polres Minahasa Utara.
Data ini menunjukkan masih rendahnya tingkat disiplin dan kepatuhan berlalu lintas di beberapa titik padat kendaraan.
Kabid Humas menambahkan, peningkatan jumlah pelanggaran bukan hanya akibat pengawasan yang diperketat, tetapi juga karena masih banyak pengendara yang mengabaikan keselamatan.
Menurutnya, Operasi Patuh bukan semata soal penindakan, melainkan juga bentuk edukasi untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas.
“Tujuan utama Operasi Patuh adalah membangun kesadaran hukum di jalan raya. Kurangi pelanggaran lalu lintas yang bisa menyebabkan kecelakaan. Utamakan keselamatan dalam setiap perjalanan,” tegasnya.
Polda Sulut berharap angka kecelakaan bisa ditekan melalui kombinasi edukasi, penegakan hukum, dan partisipasi aktif masyarakat.
Operasi Patuh Samrat 2025 masih akan terus dilaksanakan hingga akhir Juli, dengan fokus pada lokasi-lokasi rawan pelanggaran dan kecelakaan.
[**/ARP]