Oleh: Adrianus R. Pusungunaung

PRONews5.com Pagi itu, Rabu (28/8/2025), Gedung Bareskrim Polri di Jakarta kembali menjadi pusat perhatian. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadir memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber. Di balik pintu kaca gedung penyidik elite kepolisian itu, bukan sekadar pemeriksaan rutin yang berlangsung, melainkan babak baru dari drama panjang antara Ridwan Kamil dan selebgram Lisa Mariana.

Kasus ini bermula dari unggahan dan pernyataan Lisa Mariana yang menuding keterlibatan RK dalam kehidupan pribadinya. Puncaknya, Lisa menyebut nama RK dalam isu sensitif terkait anaknya, CA. Tudingan itu segera menjadi konsumsi publik, viral di media sosial, dan menyeret nama baik seorang tokoh nasional yang kerap digadang-gadang sebagai calon kuat di panggung politik 2029.

Namun, hasil tes DNA yang dilakukan penyidik menjadi titik balik. Dokumen resmi laboratorium forensik menyatakan: tidak ada kecocokan genetik antara Ridwan Kamil dengan anak Lisa Mariana. Bukti ilmiah itu seolah mempertegas bahwa tuduhan Lisa tidak memiliki dasar kuat.

Tidak ingin namanya terus tercoreng, RK lebih dulu mengajukan laporan balik pada 11 April 2025. Ia menuding Lisa melakukan pencemaran nama baik. Laporan itu kini menjadi senjata utama tim hukumnya untuk membalik narasi. “Pak RK ingin kebenaran terungkap, bukan hanya demi dirinya, tapi demi keluarganya,” kata Muslim Jaya Butarbutar, kuasa hukumnya.

Sementara itu, Lisa Mariana bergeming. Ia tetap berdiri di balik laporannya sendiri terhadap RK. Pihaknya menyebut ada “kebenaran yang belum terungkap” meski hasil tes DNA tidak berpihak padanya. Publik pun bertanya: apakah ini sekadar drama personal, atau ada kepentingan lain yang menunggangi kasus ini?

Bagi Ridwan Kamil, kasus ini lebih dari sekadar perkara hukum. Ia adalah soal citra dan masa depan politik. Di tengah spekulasi namanya masuk radar partai besar untuk Pilpres 2029, setiap isu yang melekat padanya bisa jadi bom waktu. Lawan politik tentu mengamati: apakah kasus Lisa Mariana akan menjatuhkan kredibilitas RK, atau justru menguatkannya sebagai sosok yang tegar menghadapi badai fitnah?

Analis politik menyebut, hasil gelar perkara Bareskrim akan sangat menentukan. Jika RK dinyatakan bersih, ia akan keluar sebagai “korban fitnah” yang berhasil membuktikan kebenaran. Namun jika kasus ini berlarut-larut tanpa kejelasan, reputasinya bisa terkikis perlahan di mata publik.

Bareskrim Polri kini berada di posisi krusial. Publik menunggu transparansi dan kecepatan penanganan. “Kami akan memeriksa kedua belah pihak secara seimbang, lalu menggelar gelar perkara. Dari sana akan jelas langkah hukum berikutnya,” ujar Kombes Rizki Prakoso, Kasubdit I Dittipidsiber.

Pernyataan itu terdengar formal, namun implikasinya besar: polisi harus menavigasi kasus yang sarat atensi publik dan potensi politisasi.

Kasus Lisa Mariana bukan sekadar pertarungan hukum antara seorang selebgram dan mantan gubernur. Ini adalah cerita tentang bagaimana nama baik, kepercayaan publik, dan masa depan politik bisa dipertaruhkan dalam pusaran rumor dan media sosial.

Kini, semua mata tertuju pada hasil gelar perkara yang akan digelar usai pemeriksaan kedua belah pihak. Apakah kasus ini akan menutup babak panjang drama hukum, atau justru membuka lembaran baru yang lebih panas?

Satu hal pasti, Ridwan Kamil sedang berada di salah satu ujian terberat dalam karier publiknya: membuktikan bahwa kehormatan tak bisa digadaikan oleh tuduhan tanpa dasar.

Penulis Adalah: Pemimpin Redaksi PRONews5.com & Wakil Ketua PWI Sulut