MANADO, PRONews5.com — Layanan Angkutan Massal Berbasis Jalan dengan skema Buy The Service (BTS) Trans Manado yang baru diluncurkan Wali Kota Manado, Andrei Angouw, pada Rabu (19/11/2025), mendapat penolakan keras dari ratusan sopir mikrolet.
Para sopir menggelar aksi protes di pusat Kota Manado, Senin (1/12/2025), yang menyebabkan kemacetan parah di ruas Boulevard Manado dan kawasan sekitarnya.
Aksi tersebut dipicu kekhawatiran para sopir mikrolet terhadap menurunnya pendapatan mereka akibat operasional Bus BTS Trans Manado.
Bus yang digratiskan selama tiga bulan pertama dan nantinya menerapkan tarif di bawah mikrolet dinilai mengancam kelangsungan mata pencaharian mereka.
Wakil Ketua Basis Malalayang, Steven Gagana, menyebut kehadiran Bus BTS dianggap tidak berpihak pada para sopir mikrolet yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi dalam kota.
“Kami menolak Trans Manado ini. Mereka meresahkan bagi kami sopir. Mereka juga selama beroperasi belum punya izin. Jadi ini aneh bagi kami,” tegas Steven.
Ia menambahkan bahwa operasional Bus BTS seharusnya tidak masuk ke jalur dalam kota karena langsung bersinggungan dengan trayek mikrolet.
“Seharusnya jangan masuk dalam kota. Kan ada aturannya. Kami jadi semakin sulit mendapatkan penumpang,” ujarnya.
Perwakilan sopir mikrolet lainnya, Michael dan Jhoni, mengungkapkan bahwa mereka sudah lebih dulu kewalahan bersaing dengan transportasi online, dan kini ditambah lagi dengan layanan Bus BTS.
“Kami pendapatan sehari hanya sekitar Rp150 ribu, belum dipotong sewa mobil dan bensin. Sekarang harus bersaing lagi dengan bus gratis,” kata Jhoni dengan nada kecewa.
Sementara itu, seorang sopir lainnya bernama Jufri berharap Pemkot Manado meninjau kembali operasional layanan tersebut.
“Tanpa bus ini saja kami sudah susah. Jadi kami minta Pemerintah Kota Manado untuk meniadakan layanan ini,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Kota Manado belum memberikan keterangan resmi terkait aksi penolakan tersebut.
[**/BEN]

