MANADO, PRONews5.com – Ribuan warga memadati lokasi rencana sita eksekusi lahan Eks Corner52 di Kota Manado, Jumat (28/11/2025). Massa menyatakan penolakan keras terhadap rencana eksekusi yang akan dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Manado, karena menilai objek tanah tersebut memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) yang sah dan tidak terkait dengan putusan perkara.

Sejak pagi, berbagai baliho terpasang di sekitar area eks Corner52 dengan tulisan seperti “SHM 426 Milik Junike Kabimbang, Bukan Novi Poluan dan Liong Bawole”, “Jangan Sentuh Tanah Ini!”, hingga “Eksekusi Ini Kekeliruan Hukum, Kami Menolak Keras”. Massa dari wilayah Sario dan Wanea juga membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap eksekusi yang mereka sebut tidak sah karena objek tersebut “tidak masuk dalam putusan perkara”.

Ketua PN Manado, Achmad Peten SH, MH, menegaskan bahwa pengadilan tetap menjadwalkan pelaksanaan sita eksekusi lahan eks Corner52 hari ini sesuai putusan pengadilan.

“Kita sudah tetapkan hari dan tanggal kegiatan eksekusi yakni Jumat, 28 November 2025. PN Manado hanya menjalankan putusan negara berdasarkan undang-undang atas hak milik dari ahli waris Novie Poluan,” ujar Peten.

Ia menambahkan, pengamanan melibatkan aparat Kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi potensi gangguan.

“Jika potensi kerawanan rendah, PN Manado bisa melakukan sendiri. Namun karena potensi tensi cukup tinggi, kami mengundang aparat Polri dan TNI untuk membantu jalannya eksekusi,” jelasnya.

Peten juga menyebut kesiapan aparat Polri masih menunggu keputusan Kapolres Manado.


“Kami menunggu laporan kesiapan pengamanan. Namun kesiapan itu tidak akan mengubah jadwal sita eksekusi,” tambahnya. Sementara aparat TNI disebut telah memastikan kesiapan penuh.

Di sisi lain, massa aksi menilai proses eksekusi sarat kejanggalan dan mengarah pada keberpihakan pengadilan. Mereka menuding sejumlah tahapan sengketa eks Corner52 tidak transparan serta dilaksanakan secara tergesa-gesa.

“Eksekusi di lokasi eks Corner52 ini terkesan dipaksakan, tertutup, dan tidak wajar. Polanya mirip mafia tanah,” teriak seorang orator aksi.

Para demonstran menyampaikan dugaan adanya pihak tertentu yang diuntungkan.


“Pertanyaannya sederhana: siapa yang memberi keberanian kepada oknum-oknum ini? Tidak mungkin mereka bergerak sendirian,” kata salah satu perwakilan massa.

Hingga berita ini diturunkan, ribuan warga masih bertahan di lokasi sambil menunggu langkah lanjutan PN Manado terkait rencana eksekusi.

[**/ARP]