PONTIANAK, PRONews5.com – UJI Kompetensi Wartawan (UKW) Kalimantan Barat resmi ditutup pada Sabtu, 20 September 2025, di Pendopo Gubernur Kalbar. Dari 34 peserta, sebanyak 28 wartawan dinyatakan lulus dan berkompeten, sementara 4 lainnya masih harus meningkatkan kemampuan sebelum mengikuti UKW di kesempatan berikutnya.
Sekjen PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, yang hadir menutup kegiatan, berpesan agar wartawan tidak cepat berpuas diri dengan hasil UKW.
“Bagi yang lulus jangan cepat puas, dan yang belum lulus jangan berkecil hati. Teruslah belajar dan tingkatkan kemampuan,” tegas Zulmansyah.
Ucapan selamat juga disampaikan kepada Wawan Suwandi, Plt Ketua PWI Kalbar, yang dinilai berhasil menyelenggarakan UKW dengan baik.
Wakil Direktur Lembaga Uji Kompetensi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. Retno Andini, menilai tantangan besar jurnalis saat ini adalah masih bergantung pada siaran pers (press release).
“Jika hanya mengandalkan press release, wartawan akan kesulitan menulis berita secara mandiri. UKW ini melatih wartawan untuk lebih profesional,” ujarnya.
Dr. Retno juga mengapresiasi kepemimpinan Wawan Suwandi yang berhasil menggerakkan PWI Kalbar dalam penyelenggaraan UKW. Hal serupa disampaikan Wawan, yang menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Keberhasilan ini hasil kerja sama semua pihak. Komitmen peserta juga luar biasa, ini bukti semangat pers Kalbar untuk profesionalisme,” kata Wawan.
UKW Kalbar dinilai sebagai bukti komitmen PWI untuk menjaga standar jurnalistik di daerah. Selain melatih keterampilan menulis berita secara profesional, UKW juga menekankan pentingnya etika, akurasi, dan keseimbangan informasi di era digital yang penuh tantangan.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, pada 19–20 September 2025.
Dengan suksesnya UKW Kalbar, diharapkan wartawan semakin termotivasi untuk meningkatkan kompetensi, sehingga kualitas jurnalisme di Kalimantan Barat terus meningkat dan kepercayaan publik terhadap pers tetap terjaga.
[**/ARP]