TOMOHON, PRONews5.com — Praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Tomohon semakin terang-benderang. Fenomena antrean panjang truk besar yang datang dari luar daerah menjadi bukti adanya permainan terorganisir dalam distribusi solar subsidi, sementara aparat kepolisian dan Pertamina dinilai hanya diam menonton.
Seorang pelaku penimbunan solar mengaku langsung ditelepon pihak SPBU agar pemberitaan media tentang mafia solar dihapus. “Kalau terus diberitakan, saya tidak akan dapat jatah solar lagi,” katanya kepada PRONews5.com.
Antrean truk terjadi setiap kali mobil tangki pengangkut solar memasok SPBU. Puluhan truk mengular rapi, seolah ada yang mengatur alur pembelian.
Hampir semua SPBU di Tomohon kini dipenuhi kendaraan besar, menandakan adanya pola sistematis.
Investigasi PRONews5.com menemukan solar subsidi dibeli dalam jumlah besar, lalu ditampung untuk dijual kembali ke industri dengan harga jauh lebih mahal.
Beberapa sopir truk bahkan terang-terangan mengakui praktik tersebut. “Memang kami ambil juga di dua SPBU Tomohon, tapi cuma sedikit saja kok,” ujar seorang sopir berinisial N.
Fenomena ini menimbulkan keresahan warga. Antrean panjang membuat lalu lintas macet setiap hari.
“Kami warga asli Tomohon harus ikut macet berjam-jam hanya karena solar untuk mafia. Kalau begini terus, artinya negara kalah dengan permainan mereka,” keluh seorang warga.