BITUNG, PRONews5.comGempa bumi bermagnitudo 5,7 mengguncang wilayah tenggara Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (13/8) pukul 23.45 WIB. BMKG memastikan gempa yang berpusat di laut ini tidak berpotensi tsunami, meski pusatnya berada di zona subduksi aktif Laut Maluku yang kerap memicu gempa besar di masa lalu.

Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada sekitar 65 kilometer tenggara Bitung dengan kedalaman 46 kilometer.

Getaran dirasakan cukup kuat di Bitung dan Manado, membuat sebagian warga terbangun dan keluar rumah untuk menghindari risiko.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa wilayah Sulawesi Utara, khususnya perairan di sekitar Bitung dan Laut Maluku, berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia: Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Filipina. “Ini menjadikan wilayah tersebut sangat aktif secara seismik,” ujarnya.

Catatan sejarah menunjukkan Sulawesi Utara pernah diguncang gempa besar, seperti peristiwa 16 November 1996 (M7,9) yang memicu tsunami dan menewaskan ratusan orang di Minahasa.

Pada 15 November 2014, wilayah ini juga diguncang gempa M7,3 yang memicu peringatan tsunami sementara.

Meski tidak ada laporan kerusakan signifikan, kolom komentar akun X resmi BMKG dipenuhi laporan warga. “Cukup goyang,” tulis seorang warganet. Beberapa lainnya melaporkan guncangan terasa 5–10 detik.

Pakar geologi dari Universitas Sam Ratulangi, Dr. Frans Mandagi, mengingatkan bahwa gempa malam ini merupakan pengingat bahwa sistem mitigasi bencana harus selalu siap.

“Kita berada di jalur gempa aktif. Meski kali ini tidak berpotensi tsunami, masyarakat tidak boleh lengah,” ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Pemerintah daerah Bitung juga telah memerintahkan BPBD untuk melakukan patroli lapangan dan memantau kemungkinan dampak kerusakan di wilayah pesisir.

[**/WIL]