MANADO, PRONews5.com – Rute penerbangan langsung Manado–Toraja yang resmi dibuka Juli 2025 dinilai sebagai momentum strategis untuk memacu konektivitas dan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. Namun, di balik sambutan antusias itu, muncul pertanyaan: seberapa besar manfaat konkret yang akan dirasakan rakyat kecil?

Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Utara, Braien Waworuntu, menjadi salah satu legislator yang menyuarakan dukungan penuh atas pengoperasian jalur udara tersebut.

Menurutnya, penerbangan ini bukan hanya soal transportasi, tapi juga “jalur hidup” baru untuk masyarakat Sulut dan Sulsel.

Pernyataan ini disampaikan Braien pada Sabtu, 12 Juli 2025, menanggapi pengoperasian rute strategis tersebut yang dinilai sebagai langkah konkret mendukung percepatan pembangunan di kawasan Timur Indonesia.

“Rute Manado–Toraja bukan sekadar jalur penerbangan, tapi penghubung penting bagi integrasi ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia Timur.

Ini peluang besar bagi masyarakat Sulut untuk lebih maju dan berdaya saing,” tegas politisi Partai NasDem itu.

Menurut Braien, rute ini membawa manfaat luas, termasuk mempercepat mobilitas antarprovinsi, yang sebelumnya hanya dapat ditempuh lewat jalur darat selama belasan jam. Akses udara ini akan sangat membantu masyarakat yang memiliki urusan bisnis, pendidikan, hingga kebutuhan kesehatan.

Di sisi pariwisata, rute Manado–Toraja memperkuat pertukaran wisatawan dua arah.

Toraja dikenal dunia karena kekayaan budaya dan alamnya, sementara Manado adalah pintu gerbang wisata unggulan seperti Bunaken dan Likupang. Ini akan mendongkrak daya tarik kedua daerah.

“Manado adalah bagian dari Destinasi Super Prioritas Nasional. Rute ini akan memperkuat posisi Sulut di peta pariwisata nasional dan internasional,” ujar Braien.

Ia menambahkan, sektor ekonomi lokal akan sangat terbantu. Peluang usaha di bidang transportasi, akomodasi, hingga perdagangan hasil pertanian dan kerajinan akan meningkat. Pelaku UMKM dan koperasi juga akan memperoleh akses pasar yang lebih luas.

Tak hanya sisi ekonomi, hubungan sosial-budaya antara masyarakat Sulawesi Utara dan Selatan turut diperkuat.

Banyak warga kedua provinsi yang saling bermukim dan bekerja lintas daerah. Konektivitas ini diharapkan mempererat hubungan kekeluargaan dan adat yang selama ini sudah terbina.

“Kita punya sejarah relasi yang panjang dan harmonis. Rute ini akan memperkuat jembatan antar suku dan budaya,” tutur Braien.

Ia juga menekankan pentingnya rute ini dalam mendorong pemerataan pembangunan dan mendukung visi “Indonesia Sentris” dalam pembangunan infrastruktur dan konektivitas nasional, bukan lagi berfokus pada Pulau Jawa.

Selain menyambut rute Manado–Toraja, Braien juga mendorong pemerintah agar memperkuat konektivitas wilayah kepulauan seperti Sitaro, Sangihe, dan Talaud, yang selama ini masih bergantung pada transportasi laut.

“Konektivitas udara ke kepulauan sangat penting. Ini soal keadilan dan aksesibilitas layanan publik,” tegasnya.

Ia menilai bahwa hadirnya jalur penerbangan yang menyentuh daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) akan membawa dampak signifikan terhadap pembangunan daerah, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat kepulauan dalam arus pertumbuhan ekonomi Sulut.

[**/ARP]